Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SMF Siap Gandeng BP Tapera, Terbitkan Surat Berharga

PP Penyelenggaraan Tapera ini mengatur proses pengelolaan dana Tapera yang mencakup kegiatan pengerahan, pemupukan, dan pemanfaatan untuk pembiayaan perumahan bagi pesertanya.

Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) Ananta Wiyogo berpendapat keberadaan Tapera akan sangat membantu meningkatkan akses terhadap pembiayaan perumahan, terutama bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) yang belum memiliki rumah.

"Dengan demikian diharapkan, Tapera dapat mendorong penurunan backlog perumahan saat ini," ujar Ananta menjawab Kompas.com, Selasa (9/6/2020).

Oleh karena itu, SMF siap untuk bersinergi dengan Badan Pengelola (BP) Tapera dalam penyediaan dana murah jangka panjang yang nantinya akan disalurkan pada Program KPR ASN, TNI, Polri, maupun program perumahan lainnya berdasarkan penugasan dari Pemerintah.

Menurut Ananta, kerja sama ini dimungkinkan karena keberadaan BP Tapera dan SMF pada prinsipnya saling melengkapi.

Hal ini karena SMF merupakan BUMN di bawah Kementerian Keuangan yang mengemban tugas sebagai special mission vehicle untuk membangun dan mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan.

SMF juga berkontribusi dalam menyediakan dana menengah panjang bagi pembiayaan perumahan, untuk seluruh lapisan masyarakat khususnya MBR hingga yang berpenghasilan menengah.

Sementara BP Tapera hanya dapat memberikan pembiayaan kepada anggotanya (peserta) dengan penghasilan tertentu sesuai kriteria MBR.

"Sehingga keberadaan SMF akan membantu pemerintah untuk melayani masyarakat yang belum menjadi anggota Tapera," terang Ananta.

Ada pun skema kerja sama yang dapat dilakukan adalah, SMF memanfaatkan hasil pemupukan dana Tapera untuk memperoleh pendanaan dengan menerbitkan surat berharga terkait perumahan yang dapat dibeli oleh BP Tapera.

Dari skema tersebut diharapkan nantinya dapat menghasilkan rumah dengan harga terjangkau, dan layak huni bagi masyarakat.

Ananta mengaku sudah berkomunikasi dengan BP Tapera. Salah satunya terkait batasan-batasan skema pendapatan (income) untuk pembiayaan KPR khususnya bagi MBR.

Kinerja SMF Selama Pandemi

Hingga 30 April 2020, SMF mencatat peningkatan jumlah aset Perseroan sebesar 32,79 persen atau Rp 7,32 triliun menjadi Rp 29,65 triliun dari periode yang sama tahun 2019 sebesar Rp 22,33 triliun.

Pertumbuhan juga terjadi pada segmen liabilitas sebesar 44,34 persen atau Rp 6,21 triliun menjadi Rp 20,19 triliun. Tahun sebelumnya total liabilitas senilai Rp13,98 triliun.

Adapun total ekuitas terbukukan sebesar Rp 9,47 triliun, naik 13,38 persen atau Rp 1,12 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp 8,35 triliun.

Laba bersih juga tumbuh positif 7,66 persen atau Rp 11,46 miliar menjadi Rp 161,engan17 miliar dibanding tahun lalu yang tercatat Rp 149,71 miliar.

"Kinerja Perseroan sampai dengan 30 April 2020 ini sekaligus menunjukkan Primary Market Financing to Capital sebesar 10,25 kali lebih tinggi dari tahun sebelumnya yaitu 8,46 kali," tutur Ananta.

Hanya, untuk segmen profit margin, SMF mencatat penurunan 28,17 persen lebih rendah dari tahun sebelumnya atau sebesar 33,80 persen.

Sedangkan return on equity Perseroan sampai dengan 30 April 2020 adalah sebesar 5,33 persen (disetahunkan) lebih rendah dari pada tahun sebelumnya atau sebesar 5,38 persen. 

https://properti.kompas.com/read/2020/06/09/220145721/smf-siap-gandeng-bp-tapera-terbitkan-surat-berharga

Terkini Lainnya

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Pertambahan Nilai Ekonomi Berkat Sertifikat Tanah Tembus Rp 6.322 Triliun

Berita
Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Tiga Bulan Pertama, Lippo Karawaci Raih Pra-penjualan Rp 1,5 Triliun

Berita
Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Pendaftaran Tanah lewat PTSL Capai 112 Juta Bidang

Berita
Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Puji Progres Bendungan Meninting, Basuki: Mudah-mudahan Agustus Selesai

Berita
Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Pendapatan Turun, SBI Berharap pada Proyek Strategis Nasional IKN

Berita
Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Pendapatan Waskita Beton Naik 38 Persen Jadi Rp 505,68 Miliar

Berita
Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Jumlah Backlog Kepemilikan Rumah Berkurang Jadi 9,9 Juta

Berita
Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Kuartal I-2024, Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen

Berita
[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

[POPULER PROPERTI] Pasok Material Tol Padang-Sicincin, HK Kolaborasi dengan Korem 032/Wirabraja

Berita
9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

9 Jembatan Tua di Jatim Tuntas Diganti, Telan Biaya Rp 591,9 Miliar

Berita
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Pekalongan: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Purbalingga: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Brebes: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan Terjangkau di Bawah Rp 200 Juta di Kabupaten Kebumen: Pilihan Ekonomis

Perumahan
Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Kini, Masyarakat Banyuwangi Tak Lagi Waswas soal Kepastian Tanah

Berita
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke