Jumlah rusun LPKB tersebut tersebar di 31 kabupaten/kota seluruh Indonesia.
Dari total rusun dibangun, sebanyak 10 menara atau senilai Rp 42,7 miliar sudah terkontrak dan sisanya sudah tahap lelang.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastrukur pendukung pendidikan untuk santri dan mahasiswa diharapkan dapat mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Dengan dibangunnya rusun tersebut diharapkan bisa membantu mereka untuk mendapatkan asrama yang layak selama proses belajar mengajar,” kata Basuki seperti dikutip Kompas.com dari laman Kementerian PUPR, Selasa (9/5/2020).
Setiap unit rusun yang dibangun telah dilengkapi dengan fasilitas seperti listrik, air bersih, dan meubelair (meja, kursi makan, kursi tamu, tempat tidur, dan lemari pakaian).
Selain itu, rusun dibangun dengan sarana dan prasarana serta utilitas (PSU) yakni, tempat parkir dan saluran air.
Salah satu rusun yang dibangun pada tahun 2020 ini adalah Rusun Pondok Pesantren Mu'Jizatul Qur'an Al'Hasanie Asy-Syafi'ei di Kota Subulussalam, Provinsi Aceh.
Kementerian PUPR membangun satu menara dengan total hunian sebanyak 21 unit dan anggaran Rp 4,6 miliar. Saat ini, progres konstruksi rusun tersebut mencapai 51,1 persen.
Kemudian, Rusun Yayasan Nurul Huda di Provinsi Lampung sebanyak 1 menara dengan total keseluruhan hunian sebanyak 43 unit dengan anggaran Rp 8,3 miliar. Saat ini progres konstruksinya mencapai 70,5 persen.
Pembangunan rusun ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan semangat belajar para santri.
https://properti.kompas.com/read/2020/06/09/120312621/tahun-ini-alokasi-anggaran-rp-101-miliar-untuk-34-rusun-lpkb