JAKARTA, KOMPAS.com - Iran mulai membuka kembali masjid-masjid untuk publik yang ingin melaksanakan sholat meskipun kasus positif Covid-19 masih tinggi.
Selain masjid, Presiden Iran Hassan Rouhani berencana akan membuk pusat perbelanjaan hingga pukul 18.00 sore waktu setempat.
"Pintu masjid-masjid di seluruh negeri akan dibuka untuk umum yang akan menunaikan sholat harian," kata Rouhani dikutip Kompas.com dari Reuters, Minggu (31/5/2020).
Menurutnya, meskipun masjid dibuka, para jamaah harus tetap memperhatikan jarak fisik dan mentaati protokol kesehatan.
Pemerintah juga akan menindak masyarakat jika tidak mengikuti peraturan kesehatan, seperti tidak menggunakan masker menaiki bus atau kereta metro.
Kepala Gugus Tugas Covid-19 Alireza Zali mengatakan, pelonggaran pembatasan bertahap ini harus disertai dengan kedisiplinan masyarakat yang lebih serius.
Pasalnya, berdasarkan data Kementerian Kesehatan Iran, jumlah warga yang telah terinfeksi Covid-19 tercatat mencapai 148.950 orang dan 7.734 kematian.
Iran juga disebut sebagai negara yang terkena dampak Covid-19 terburuk di Timur Tengah.
Kementerian kesehatan telah membagi negara itu ke dalam tiga wilayah putih, kuning dan merah berdasarkan jumlah kasus dan kematian.
Provinsi Khuzestan, barat daya Iran, masih diklasifikasikan sebagai "zona merah" karena jumlah infeksi dan kematian yaang tinggi.
https://properti.kompas.com/read/2020/05/31/185150221/kasus-covid-19-masih-tinggi-iran-buka-kembali-masjid-untuk-umum