Pendapatan ini melonjak 35 persen dibanding pencapaian pada periode yang sama tahun 2019 lalu.
Chairman dan Chief Executive Officer Alibaba Group Daniel Zhang menuturkan, walaupun triwulan pertama cukup menantang karena berkurangnya aktivitas perekonomian akibat Pandemi Covid-19, namun perusahaan mencatat pertumbuhan positif.
"Ini adalah tonggak sejarah, seluruh bisnis kami mengalami pertumbuhan yang kuat dengan basis konsumen aktif 960 juta orang di seluruh dunia," tutur Daniel dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Jumat (22/5/2020).
Tonggak sejarah yang dimaksud adalah pencapaian gross merchandise value (GMV) 1 triliun dollar AS di segenap ekonomi digital pada tahun fiskal 2020.
Rinciannya 945 miliar dollar AS di marketplace ritel China, dan sisanya dari marketplace ritel internasional dan layanan konsumen lokal.
Sementara untuk konsumen aktif, meliputi 780 juta konsumen di China, dan 180 juta konsumen di luar China.
Adapun konsumen aktif tahunan marketplace di China mencapai 726 juta, meningkat 72 juta dari periode 12 bulan yang berakhir pada 31 Maret 2019.
Sedangkan pengguna aktif bulanan mobile (Mobile MAU) di marketplace ritel di China mencapai 846 juta pada bulan Maret 2020, meningkat 125 juta dibanding tahun lalu.
Menurut Daniel, Pandemi Covid-19 telah mengubah perilaku konsumen dan operasional perusahaan secara fundamental.
Hal ini mendorong masyarakat mengadopsi dan melakukan transformasi digital sebagai kebutuhan.
Alibaba memiliki posisi dan kesiapan yang baik untuk membantu para pelaku usaha, baik kecil maupun besar dari berbagai industri, dalam mencapai transformasi digital yang dibutuhkan untuk melalui masa sulit dan tumbuh saat new normal.
Chief Financial Officer Alibaba Group Maggie Wu menambahkan, pertumbuhan pendapatan perusahaan didorong kinerja kuat bisnis ritel domestik dan pertumbuhan bisnis komputasi awan.
Tak hanya pendapatan, Alibaba juga mencatat pertumbuhan EBITDA yang disesuaikan sebesar 29 persen secara tahunan.
"Catata ini merefleksikan disiplin kami dalam mengalokasikan sumber daya ke area dengan pertumbuhan strategis serta mengoptimalkan biaya dan meningkatkan efisiensi," kata Maggie.
Walau pandemi memiliki dampak negatif pada bisnis perdagangan utama di China mulai akhir Januari, perusahaan melihat pemulihan terjadi secara simultan sejak Maret.
Maggie optimistis, berdasarkan analisis pada kondisi aktual, perusahaan dapat mencetak pendapatan senilai 650 Renminbi pada tahun fiskal 2021.
https://properti.kompas.com/read/2020/05/22/223911921/meski-ada-pandemi-covid-19-pendapatan-alibaba-naik-35-persen