JAKARTA, KOMPAS.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melanjutkan program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) atau dikenal dengan bedah rumah.
Pada tahun 2020, anggaran BSPS dialokasikan sebesar Rp 4,6 triliun untuk peningkatan kualitas di 449 kabupaten dan kota dan membangun baru di 151 kabupaten dan kota.
Salah satunya disalurkan di Provinsi Bengkulu yaitu sebanyak 2.000 rumah agar menjadi rumah layak huni di Bengkulu.
Bantuan perbaikan dan peningkatan kualitas rumah senilai Rp 17,5 juta dengan total anggaran senilai Rp 35 miliar.
Proses bedah rumah dilakukan melalui peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) yang tersebar di 10 Kabupaten/Kota yaitu Bengkulu Utara, Bengkulu Tengah, Lebong, Mukomuko, Seluma, Kepahiang, Rejang Lebong, Bengkulu Selatan, Kaur, dan Kota Bengkulu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, program BSPS ini dilakukan dengan metode Padat Karya Tunai (PKT) guna membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19.
Tak hanya itu, tujuannya juga untuk mempertahankan daya beli masyarakat dan mengurangi angka pengangguran.
Basuki mengatakan bahwa Ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada masyarakat berpenghasilan rendah untuk menghuni rumah yang layak, sekaligus membuka lapangan pekerjaan sebagai tukang untuk rehabilitasi rumah.
"Saya harap program ini dapat meningkatkan kualitas hidup para penerima bantuan dengan memiliki rumah yang lebih layak, sehat dan nyaman," ujarnya dalam siaran resmi yang diterima Kompas.com Senin (18/5/2020).
Basuki berharap, program BSPS ini dapat mendorong masyarakat penerima bantuan lebih antusias berswadaya dalam bentuk bahan material dan tenaga kerja untuk mendapatkan hunian tinggal yang lebih baik.
Dengan demikian, ke depannya hunian tersebut menjadi sehat dan nyaman untuk dihuni oleh masyarakat berenghasilan rendah.
Untuk peningkatan kualitas rumah swadaya ini dilakukan secara dua tahap yaitu 1344 unit di tahap I dan 656 unit di tahap II.
Pada tahap I ada tujuh Kabupaten yang mendapatkan bantuan BSPS diantaranya Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 320 unit, Kabupaten Bengkulu Tengah 105 unit, dan Kabupaten Lebong 131 unit.
Kemudian, Kabupaten Rejang Lebong 298 unit, Kabupaten Seluma 110 unit, Kabupaten Kaur 200 unit, dan Kabupaten Mukomuko 180 unit.
Untuk lokasi Program BSPS dari 7 Kabupaten tersebut beberapa diantaranya masih menunggu Surat Keputusan (SK) Dirjen. Sedangkan untuk tahap II masih dalam tahap pendataan di lapangan.
Metode penyaluran bantuan dana BSPS ini dilakukan melalui kerja sama antara SNVT Penyediaan Perumahan Provinsi Bengkulu dengan pihak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Panorama Kota Bengkulu.
Bentuk bantuan yang diberikan tidak berupa uang tunai melainkan bahan bangunan yang digunakan untuk membangun
Adapun Rincian biaya yang di keluarkan untuk peningkatan kualitas adalah Rp 15 juta untuk material bahan bangunan dan Rp 2,5 juta untuk upah tukang.
Jadi total biaya yang dikeluarkan untuk peningkatan kualitas rumah swadaya (PKRS) satu unit hunian adalah sebesar Rp 17,5 juta.
Selama masa krisis, pelaksanaan program tetap dikerjakan dengan memperhatikan Protokol Kesehatan Covid-19.
Misalnya mengurangi jumlah orang dalam pelaksanaan rembug warga, Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL) selalu menggunakan masker saat mendampingi masyarakat penerima bantuan, dan penyediaan hand sanitizer di lapangan.
https://properti.kompas.com/read/2020/05/18/223000821/2.000-rumah-di-bengkulu-diperbaiki