Sebab, pemasaran secara konvensional dinilai ketinggalan zaman terutama pada momen pandemi Covid-19 saat ini.
"Penjualan properti biar bagaimana pun harus mengikuti tren yang saat ini terjadi," ucap Theresia kepada Kompas.com, Selasa (12/5/2020).
Dengan digital marketing, pelanggan bisa mengetahui deskripsi dan review properti yang dijual perusahaan lebih lengkap, jelas, dan mudah dipahami ketimbang cara konvensional.
Hal tersebut dibuktikan dengan jumlah pengunjung iklan perusahaan yang meningkat 1 hingga 5 persen di laman Internet.
Sama dengan Modernland, Intiland juga tengah menyiapkan strategi digital marketing yang mumpuni untuk menarik minat pelanggan, misalnya virtual show unit.
Terkait nilai anggaran yang disiapkan perusahaan untuk memasarkan produk properti secara digital, Theresia enggan mengungkapkan.
Tetapi, dia memastikan, anggaran pemasaran digital tersebut bersumber dari budget pemasaran konvensional dengan nilai relatif kecil.
Dia memastikan model pemasaran digital akan dilakukan secara permanen oleh perusahaan.
Menurut Theresa, semua produk properti Intiland dilakukan dengan digital marketing, baik yang berlokasi di Jakarta maupun Surabaya.
Untuk di Jakarta, Intiland melakukan pemasaran digital untuk produk SQRes, Talaga Bestari, Magnolia Residence, Aeropolis, Serenia Hills, dan Regatta.
Sedangkan di Surabaya, produk perusahaan yang dipasarkan secara digital meliputi, Graha Natura, Graha Golf, The Rosebay, Spazio, Praxis, dan Spazio Tower.
https://properti.kompas.com/read/2020/05/12/190956221/keterbacaan-iklan-naik-5-persen-intiland-fokus-digital-marketing