Ketua DTKJ Haris Muhammadun menjelaskan, ketujuh rekomendasi ini setelah DTKJ melihat dan berkaca dari pengalaman beberapa kota di Asia dalam mengendalikan kemacetan.
Kemacetan di Bangkok, Thailand, contohnya, menurut Tomtom Index turun sebanyak 62 persen.
Kemudian, Kuala Lumpur, Malaysia, turun 57 persen, Singapura merosot 56 persen, serta Tokyo, Jepang, melandai 32 persen.
"Oleh sebab itu, tujuh rekomendasi ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan Pemerintah Daerah (Pemda), khususnya Jakarta untuk menekan angka kemacetan," kata Hatis dalam diskusi daring yang digelar Instran, Minggu (10/5/2020).
Berikut 7 rekomendasi memperlancar arus transportasi pasca Pandemi Corona:
1. Menerbitkan aturan untuk mempertahankan meeting online dalam rangka meminimalisasi pergerakan orang.
2. Menertibkan aturan untuk membagi secara proporsional antara belajar online dan belajar tatap muka di perguruan tinggi, sekolah menengah, dan sekolah dasar.
3. Menerapkan aturan jam operasional berbeda untuk perkantoran, kampus, dan sekolah, sehingga tidak terjadi lonjakan perjalanan pada waktu tertentu.
4. Reformasi angkot dengan pola manajemen, desain kapasitas, integrasi intern dan antar moda serta perluasan Jak-Lingko (angkot by the service).
5. Penguatan aspek transportasi dalam TOD, yakni konektivitas, integrasi atau keterpaduan angkutan lanjutan, fasilitas pedestrian dan sepeda.
6. Mendorong BUMD DKI untuk membangun hunian komersial pada simpul transportasi publik,
7. Percepatan penerapan Electronic Road Pricing (ERP) untuk pengendalian penggunaan kendaraan pribadi dan kebijakan pendukungnya.
https://properti.kompas.com/read/2020/05/10/203824221/7-rekomendasi-dtkj-perlancar-transportasi-ibu-kota-pasca-covid-19