Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cemas Selama Pandemi Covid-19? Dekor Ulang Rumah dengan Cara Ini

Pandemi ini juga kemungkinan telah membawa banyak perubahan pada cara Anda menjalani hidup. Banyak orang merasa tertekan dengan rutinitas harian, tekanan keuangan, hingga kesepian.

Anda mungkin khawatir sakit, berapa lama pandemi akan berlangsung dan apa yang akan terjadi pada masa depan.

Bahkan, banyaknya informasi dan rumor yang keliru dapat membuat hidup Anda terasa di luar kendali.

Seperti diketahui, lingkungan fisik memainkan peran utama dalam suasana hati.

Untuk itu, Anda bisa mengurangi kecemasan dan ketakutan selama wabah dengan mendekor ulang rumah.

Berikut beberapa tips dekorasi untuk menghindarkan Anda dari rasa cemas selama isolasi diri:

1. Organisasi barang

Pernahkah Anda memperhatikan bahwa lebih sulit untuk bersantai ketika ruang tamu berantakan? Atau Anda tidak bisa tertidur ketika ada tumpukan cucian di bawah tempat tidur?

Atau apakah Anda merasa lebih produktif ketika ruangan lebih bersih? Jika iya jaga ruangan rumah Anda tetap rapi dan teratur.

Dilansir dari laman Better Homes and Garden, ruangan yang tidak rapi dan cenderung berantakan berkontribusi terhadap stres dan kecemasan berlebih.

Ternyata, ada alasan psikologis untuk itu. Katie Krimer, seorang terapis yang berbasis di New York, mengatakan ruang yang berantakan berkontribusi pada pikiran yang berantakan.

"Sangat luar biasa untuk melihat bagaimana kecemasan atau stres seseorang dapat tercermin dalam keadaan mereka, orang menyimpan barang-barang yang tidak perlu, menumpuk pakaian di kursi atau lantai alih-alih menyimpannya, dan menyimpan barang-barang berserakan di atas meja, di rak, atau di lemari," kata Krimer seperti dikutip dari Apartment Therapy.

Menurutnya, ruangan yang berantakan dapat memperburuk pikiran yang sedang gelisah.

Letakkan barang pada tempatnya dan pastikan Anda memiliki tempat penyimpanan untuk seluruh benda yang dimiliki.

Jenny Matthews, seorang terapis di Minnesota, merekomendasikan dua cara untuk mengorganisasi barang di tempat tinggal Anda.

Pertama, ambil barang yang setiap hari Anda perlukan dan simpan dalam tempat yang mudah dijangkau. Kedua, bersihkan barang-barang yang tidak Anda butuhkan.

2. Ruangan terbuka

Ruang yang lebih lega membuat Anda bisa bernapas di rumah. Jika Anda merasa ruangan di rumah terlalu sempit dan tidak terbuka, pertimbangkan untuk melepas dinding internal atau memindahkan perabot yang menghalangi luas ruangan.

Atau jika tidak memungkinkan, Anda bisa menukar furnitur besar, gelap, dan tebal dengan perabot yang lebih terang dan ramping.

Selain itu, biarkan pintu terbuka jika sedang tidak digunkan untuk menciptakan ilusi dan kesan ruangan yang lebih terbuka.

Penelitian dari University of Pittsburgh menemukan, pasien yang berada di ruangan rumah sakit yang terpapar cahaya alami dapat mengurangi sakit dan stres.

Namun jika tempat tinggal Anda tidak memiliki akses ke sinar matahari langsung, gunakan lampu dengan daya yang lebih tinggi untuk mencerahkan ruangan yang suram.

Anda juga bisa menggabungkan beberapa lampu untuk menciptakan suasana hangat, seperti lampu lantai dan lampu meja.

4. Kurangi penggunaan cermin

Cermin menjadi salah satu peralatan yang wajib ada di dalam rumah. Bahkan beberapa orang menempatkan cermin besar di beberapa ruangan sekaligus.

Cermin juga bisa digunakan untuk memantulkan cahaya sehingga ruangan mendapatkan pasiokan sinar matahari.

Namun ternyata, para peneliti di Institute of Psychiatry di London menemukan, melihat ke cermin dapat membuat orang meraasa stres tentang penampilan mereka.

5. Warna lembut

Meskipun dinding aksen berwarna cerah mungkin sedang tren, bagaimana pengaruhnya terhadap suasana hati sehari-hari Anda?

Jika saat ini prioritas Anda adalah ketenangan dalam rumah selama isolasi, maka pilih skema warna dan perabotan yang nyaman dan bukan yang sedang tren.

Untuk itu, Anda bisa menanyakan kepada diri sendiri, warna apa yang membantu Anda merasa santai dan nyaman?

Tekstur apa yang membantu Anda merasa rileks dan nyaman? Lalu apa yang menginspirasi dan menghibur Anda selama isolasi?

Jika Anda masih merasa bingung, hiasi ruangan dengan warna-warna lembut yang memiliki efek menenangkan.

Anda bisa mengganti warna dinding sekarang dengan warna biru, lilac, atau merah muda.

Menurut laman House Beautiful, warna biru terbukti mengurangi tekanan darah dan membuat Anda rileks. Warna ini disebut cocok untuk kamar tidur.

6. Biarkan rak buku setengah kosong

Jika Anda memiliki rak buku yang penuh dengan benda dan buku, sebaiknya biarkan perabot setengah kosong.

Menurut Society for Personality and Social Psychology, mengisi rumah Anda dengan buku dan pernak-pernik mencipttakan lingkungan yang berantakan.

Hal ini pun mengarah pada peningkatan level kortisol atau hormon stres.

7. Batasi penggunaan pola pada dekorasi

Upaya lain untuk mengurangi kecemasan selama di rumah adalah dengan mengeliminasi pola pada dekorasi rumah.

Pola yang ramai cenderung bisa menyebabkan terlkepasnya hormon kortisol secara berlebihan.

8. Bunga

Penelitian menunjukkan, bunga segar dapat memicu emosi positif dan meningkatkan rasa kesejahteraan Anda.

Bunga segar memberikan keindahan estetika alami yang menenangkan dan dikenal menurunkan tingkat stres dan kecemasan.

Pilih bunga segar dari kebun dan masukkan dalam vas untuk menjaganya tetap segar.

9. Dekorasi sederhana

Jika mendesain ulang seluruh ruang dapat menghabiskan simpanan Anda atau malah membahayakan kesehatan mental.

Cobalah fokus pada perubahan-perubahan kecil, seperti membawa benda favorit ke dalam ruangan pribadi Anda.

Anda bisa membawa lilin, dupa, air mancur dalam ruangan, cahaya lembut, warna yang menenangkan atau cerah, musik yang membuat rileks atau membuat Anda merasa lebih baik.

https://properti.kompas.com/read/2020/04/30/163000421/cemas-selama-pandemi-covid-19-dekor-ulang-rumah-dengan-cara-ini

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke