Sementara, untuk realisasi progres fisik baru mencapai 7,48 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, terjadi perubahan anggaran Kementerian PUPR sebanyak dua kali.
"Perubahan tersebut berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN TA 2020 yakni sebesar Rp 95,68 triliun atau berkurang Rp 24,53 triliun," kata Basuki.
Kemudian, Hasil Sidang Kabinet Paripurna tanggal 14 April 2020 ditindaklanjuti Surat Menteri Keuangan No. S302/MK.02/2020 tanggal 15 April 2020 tentang Langkah-Langkah Penyesuaian Belanja K/L TA 2020 sebesar Rp 75,63 triliun atau berkurang 44,58 triliun.
Kementerian PUPR sebelumnya diketahui telah mengalihkan dana infrastruktur sebesar Rp 36,19 triliun.
Hal tersebut dilakukan merujuk pada Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.
Rinciannya, realokasi anggaran tersebut berasal dari penghematan alokasi perjalanan dinas dan paket meeting sebesar 50 persen dari sisa anggaran yang belum terserap pada TA 2020.
Kemudian, menunda paket-paket kontraktual yang belum lelang dan pelaksanaannya secara teknis dapat ditunda ke tahun depan seperti rehabilitasi jaringan irigasi DI Baro Raya, Pidie, penggantian jembatan Sp. Tohpati-Tjokroaminoto, Denpasar, penataan kawasan waterfront Kota Pariaman, Sumatera Barat.
Rekomposisi alokasi anggaran tahun 2020 pada paket kegiatan tahun jamak atau multi years contract (MYC) sehingga pelaksanaannya dapat lebih diperpanjang.
Antara lain pembangunan Bendungan Way Sekampung, Lampung, Bendungan Jragung, Jawa Tengah, dan Bendungan Temef, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pembangunan Jalan Lingkar Timur Kuningan, Jawa Barat, pembangunan Jalan Lingkar Brebes–Tegal, Jawa Tengah, dan optimalisasi jaringan pipa air limbah Kota Medan, Sumatera Utara.
Selanjutnya, menggubah paket-paket single year contract (SYC) TA 2020 menjadi paket-paket MYC, termasuk paket-paket kontraktual kurang dari Rp 100 miliar.
Contohnya rehabilitasi jaringan irigasi DI Ciujung, Banten, pengembangan PLBN Long Nawan, Kalimantan Utara, serta optimalisasi kegiatan non-fisik yang bisa ditunda atau dihemat yakni, paket-paket survei, investigasi dan DED pembangunan bendungan.
Sementara untuk refocussing kegiatan, anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp 1,829 triliun yang akan dimanfaatkan antara lain untuk kegiatan Dukungan Penanganan Covid-19.
Antara lain, pembangunan fasilitas penampungan/observasi/karantina tahap II di Pulau Galang, merehabilitasi dan renovasi (Operasionalisasi) Wisma Atlet Kemayoran untuk RS Darurat.
Kemudian, menyelesaikan Rumah Sakit Akademi UGM sebagai RS Rujukan Penanganan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), serta memenuhi kebutuhan internal mendesak untuk mengatasi pandemi Covid-19 di lingkungan Kementerian PUPR di seluruh Indonesia.
Hal ini termasukpeningkatan daya tahan tubuh seluruh staf sebanyak 44.000 orang dan sterilisasi Kantor-Kantor PUPR, termasuk setiap balai yang dimiliki.
https://properti.kompas.com/read/2020/04/21/191826521/triwulan-i-2020-realisasi-anggaran-kementerian-pupr-rp-1003-triliun