Ciputra Group Peduli Covid-19, Salurkan Bantuan Hingga ke Pekerja Seni

Menurut Managing Director Grup Ciputra Budiarsa Sastrawinata, salah satu kepedulian sosial yang telah dilakukan adalah penyediaan fasilitas kesehatan di Ciputra Hospital CitraGarden City Jakarta dan Ciputra Hospital CitraRaya Tangerang.

Perusahaan menyediakan ruang isolasi dengan kapasitas 210 tempat tidur, penyediaan alat ventilator, dan sarana prasarana alat pelindung diri (APD).

“Ciputra Hospital senantiasa menjalankan misi dengan membantu pasien yang memerlukan perawatan, baik Covid-19 maupun pasien penyakit lain dengan pemisahan gedung, untuk menjamin agar tidak terjadi penularan,” kata Budiarsa Sastrawinata dalam keterangan kepada Kompas.com, Senin (20/4/2020).

Managing Director Grup Ciputra Harun Hajadi menambahkan, bantuan juga disalurkan melalui Yayasan Buddha Tzu Chi.

Lembaga ini bertindak sebagai pengelola bantuan yang akan menyalurkan kembali bantuan kepada masyarakat atau lembaga yang membutuhkan.

Selain itu, Universitas Ciputra Surabaya juga menyalurkan bantuan kepada RSUD Dr. M. Soewandi dan 7 Puskesmas di Kota Surabaya, berupa alat pelindung diri, masker, vitamin, dan paket minuman.

“Kami berkomitmen untuk mendukung pemerintah dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini. Kami berharap pandemi ini cepat berlalu agar semua kegiatan pemerintahan, sosial kemasyarakatan, serta iklim dunia usaha menjadi normal kembali,” imbuh Harun.

Gerakan peduli sosial ini berupa bantuan uang tunai, masker, hand sanitizer, thermometer digital, alat semprot disinfektan, vitamin, pendirian wastafel portabel, paket APD untuk petugas medis, dan kebutuhan pokok bagi masyarakat terdampak pandemi.

“Bantuan itu diberikan oleh lebih dari 25 proyek Grup Ciputra yang berada di Jabodetabek, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang, Sidoarjo, Bandar Lampung, Pekanbaru, Bali, Makassar, Kendari, dan Manado,” terang Candra.

Pekerja dan pegiat seni serta pekerja harian lepas juga menerima bantuan serupa melalui aksi penggalangan dana.

Program yang diprakarsai oleh Ciputra Artpreneur Jakarta ini dilakukan dengan pertimbangan minimnya perhatian kepada para pegiat seni budaya meskipun hampir semua kegiatan dan pentas seni terhenti.

"Padahal, merekalah yang menjadi salah satu roda penggerak utama industri kreatif di Indonesia," tuntas Candra.