Kondisi ini tak hanya terjadi saat Pandemi Covid-19, melainkan sejak dua tahun terakhir. Pasar masih melakukan aksi wait and see.
Kendati demikian, kata Ferry, konstruksi proyek baru masih tetap berjalan, sementara penyelesaian gedung perkantoran hingga tahun 2021 masih sesuai rencana.
Hingga saat ini, sudah ada empat gedung yang rampung dibangun dan menambah jumlah pasokan ruang perkantoran seluas 212.000 meter persegi.
Adapun total pasokan pada kuartal I-2020 sebesar 6,87 juta meter persegi.
Dia menambahkan, karena kondisi pasar masih pasif, dalam catatan Colliers belum ada pengembang yang berencana membangun gedung baru.
"Sampai saat ini belum ada lagi pengembang yang mengakukan rencana pembangunan gedung baru,"ucap Ferry dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.
Akan tetapi, hal tersebut lebih disebabkan proyeksi ekonomi yang melambat pada tahun 2020, apalagi jika pengembang belum mendapatkan komitmen awal dari calon penyewa.
Selain itu, di tengah pandemi ini, banyak perusahaan yang masih menahan diri untuk melakukan relokasi atau ekspansi.
Ferry memprediksi, sebanyak tiga gedung perkantoran di area Central Business District (CBD) dan tujuh gedung di area non-CBD akan selesai dibangun sepanjang tahun ini.
Ketujuh bangunan tersebut diprediksi akan memberikan tambahan pasokan ruang perkantoran seluas 270.000 meter persegi pada 2020.
Dari total tersebut, sebanyak lima gedung diprediksi akan rampung pada kuartal II-2020.
"Sejauh ini, kami belum mendengar adanya rencana penundaan sehubungan dengan wabah yang tengah berlangsung," tulis laporan tersebut.
https://properti.kompas.com/read/2020/04/14/150000321/sepi-kunjungan-pasar-perkantoran-jakarta-wait-and-see-