Hal tersebut terlihat dari proses pencairan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang semula dilaksanakan kurang dari tiga hari, saat ini dapat dilaksanakan dalam hitungan jam saja.
Proses tersebut dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja. Sehingga, tidak bergantung pada petugas atau pejabat yang sedang melaksanakan dinas.
“Kami menjamin 100 persen layanannya tetap berjalan dengan baik,” ungkap Direktur Utama PPDPP Kementerian PUPR Arief Sabaruddin dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (3/4/2020).
Tercatat dari data PPDPP per 3 April 2020 pukul 19.00 WIB, sebanyak 124.041 calon debitur mengakses aplikasi SiKasep.
Semetara itu, 26.127 calon debitur belum mengajukan subsidi-checking, 42.961 sudah dinyatakan lolos subsidi-checking.
Kemudian, 452 tidak lolos subsidi-checking, 36.862 orang sedang dalam proses verifikasi bank, serta 29.560 orang lainnya sudah menikmati FLPP.
Sementara itu, Pemerintah per tanggal 3 April 2020 melalui PPDPP Kementerian PUPR telah menyalurkan dana FLPP sebesar Rp 2,967 triliun untuk 29.560 unit rumah.
Sehingga total penyaluran FLPP sejak tahun 2010 hingga per 3 April 2020 adalah sebesar Rp 47,334 Triliun untuk 685.162 unit rumah.
https://properti.kompas.com/read/2020/04/07/133804821/selama-wfh-layanan-subsidi-rumah-flpp-dinilai-lebih-efisien