"Kami mulai melihat adanya pemulihan pemesanan hotel di China, sebagai pasar terbesar kedua kami ketika pandemi virus Corona mereda di beberapa wilayah negara tersebut," ucap Ritesh seperti yang dikutip Reuters.
Pernyataan Agarwal tersebut muncul karena pandemi virus Corona di China mereda dengan ditandai nol kasus baru di Wuhan, selama 6 hari berturut-turut.
Diketahui, China menerapkan lockdown atau isolasi wilayah yang artinya pembatasan pergerakan warga untuk tak melakukan perjalanan masuk atau keluar China.
Kebijakan lockdown ini membuat sejumlah industri properti 'rehat' sejenak seperti perhotelan, perkantoran, dan ritel.
Sebelumnya, jaringan perhotelan asal India yang didukung oleh SoftBank Corp ini telah memecat ribuan karyawan pada tahun ini.
Khusus di China, perusahaan tersebut memecat 5.000 karyawan.
Hal itu dilakukan karena pandemi virus Corona membuat bisnis pariwisata dan penginapan hancur lebur sejak akhir tahun lalu.
OYO juga dilaporkan akan menawarkan akomodasi gratis di sekitar jaringan hotel mereka di Amerika Serikat untuk perawat, dokter, maupun pasien.
"Setidaknya yang bisa kami lakukan adalah mencoba jangkau mereka lewat dukungan-dukungan (fasilitas) ini," ucap Ritesh.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/31/150539621/ceo-oyo-ada-angin-segar-berembus-di-china