Hal tersebut dilakukan Airbnb sebagai bentuk kompensasi bagi pemilik properti yang mengembalikan uang sepenuhnya kepada tamu karena gagal melakukan liburan akibat pandemi virus Corona.
Melansir The Verge, perusahaan tersebut mengganti 25 persen dari uang yang dibayarkan para calon tamu kepada pemilik properti.
Kompensasi ini berlaku bagi pemesanan antara Sabtu (14/3/2020) hingga Rabu (1/4/2020).
CEO Airbnb Brian Chesky meminta maaf karena kebijakan darurat yang harus dibuat terkait meluasnya virus Covid-19 di Amerika Serikat.
"Saya sangat menyesal, kami seharusnya memberitahukan hal tersebut dari jauh-jauh hari. Saya juga menyesal tidak melakukan musyawarah terlebih dahulu kepada para mitra (pemilik properti)," tulis Chesky dalam surat pernyataan.
Karena bisnisnya bergantung pada perjalanan dan pariwisata, Airbnb telah menjadi salah satu platform teknologi yang terpukul paling keras selama pandemi virus Corona.
Sementara itu, tercatat kasus terkonfirmasi positif virus Corona di Amerika Serikat sejumlah 164.253 orang. Sementara, 3.165 orang dinyatakan meninggal dunia.
Karena hal tersebut, Amerika Serikat menduduki peringkat pertama kasus terbanyak virus Corona di dunia.
Pihak Gedung Putih pun memperpanjang social distancing (pembatasan sosial) bagi penduduk Amerika Serikat hingga 30 April mendatang.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/31/122709021/airbnb-siapkan-rp-4-triliun-kompensasi-pembatalan-pemesanan