Untuk itu, pihak kepolisian akan menilai kondisi dan perkembangan lalu-lintas di sejumlah ruas jalan protokol Bandung setiap harinya.
Hal tersebut dilakukan untuk mengurangi penyebaran pandemi virus Corona lebih meluas.
"Jadi konsepnya itu kami melihat situasi, jadi kami melihat masyarakat sudah mulai ada keramaian, lalu kami lakukan penutupan," ucap Bayu seperti dikutip Antara, Senin (30/3/2020).
Hari ini, penutupan jalan hanya dilakukan di Jalan Ir H Djuanda (Dago) dan Jalan Asia-Afrika. Penutupan itu hanya berlangsung sekitar satu jam, mulai dari jam 10.00-11.00 WIB.
"Seperti tadi, kami lakukan penutupan tapi di trotoar masih sepi, ya sudah kami biarkan arus lalu-lintas berjalan normal. Tapi saat aktivitas masyarakat mulai berkerumun, berkumpul semakin banyak, salah satu cara yang kami lakukan adalah penutupan," lanjut Bayu.
Oleh karena itu, polisi belum berencana menutup ruas jalan protokol lainnya seperti, Jalan Merdeka, Jalan Diponegoro (Gasibu), dan Jalan Braga. Karena, kawasan tersebut belum ada potensi keramaian.
Kendati demikian, kepolisian yang bertugas selalu memantau dan mengevaluasi keadaan di jalan tersebut setiap harinya.
"Tapi sore kami cek lagi situasinya, jadi setiap waktu kami evaluasi dan pantau aktivitas masyarakat sekitar tempat itu," ucap Bayu.
Menurut dia, cara penutupan sejumlah ruas jalan protokol cukup ampuh mencegah keramaian masyarakat yang terjadi.
Sebelumnya, Satuan Lalu Lintas Polrestabes Bandung pada Minggu (29/3/2020) memberlakukan penutupan sejumlah ruas jalan protokol di Bandung.
Penutupan itu dilakukan di Jalan Asia-Afrika, Jalan Braga, Jalan Merdeka, Jalan Ir H Djuanda, dan Jalan Diponegoro.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/30/170000721/jalan-protokol-di-bandung-bakal-ditutup-jika-berpotensi-ramai-