Namun dia mengatakan, secara umum beberapa Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mencatat penurunan trafik.
Penurunan tersebut terjadi khususnya sejak Pemerintah mengeluarkan imbauan bekerja dari rumah atau work from home (WFH).
Meski begitu, kebijakan WFH menjadi faktor yang ikut berkontribusi terhadap penurunan lalu lintas kendaraan di jalan tol.
Menurutnya, penurunan pada minggu-minggu berada di kisaran 3-5 persen per hari. Namun, penurunan tersebut mulai meningkat menjadi 10-15 persen per hari.
"Kami masih menuunggu update kondisi traffic terbaru," kata Kris kepada Kompas.com, Selasa (24/3/2020).
Dia menambahkan, dampak penurunan yang paling terasa adalah jaringan yang didominasi oleh lalu lintas para pengguna komuter.
Sebelumnya, Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru mengungkapkan, pada periode 16-18 Maret 2020 secara umum terjadi penurunan arus lalu lintas di jalan tol yang dikelola oleh perusahaan.
"Contohnya Jalan Tol Sedyatmo (Bandara) dan Jalan Tol Bali-Mandara. Namun, juga ada beberapa ruas jalan tol yang lalinnya turun tidak signifikan, serta ada ruas yang relatif normal," ujar Dwimawan kepada Kompas.com, Jumat (20/3/2020).
Namun ia enggan merinci penurunan trafik yang terjadi di ruas yang dikelola oleh Jasa Marga.
Selain itu, guna mencegah penularan virus Covid-19, Kris mengungkapkan, saat ini pihaknya menerapkan berbagai protokol penanganan dan pencegahan Covid-19 telah disiapkan.
Pencegahan tersebut berupa melengkapi petugas dengan perlengkapan standar keselamatan, melakukan penyemprotan disinfektan secara berkesinampungan, serta melengkapi diri dengan berbagai peralatan yang dibutuhkan dalam kondisi darurat.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/24/210000921/-work-from-home-bikin-lalu-lintas-di-tol-turun-15-persen-per-hari