Dari 10 tower yang ada di Wisma Atlet, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan empat buah tower.
Persiapan meliputi perbaikan dan merapikan ruangan dilaksanakan oleh beberapa BUMN Karya, antara lain PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Waskita Karya (Persero) Tbk, PT Adhi Karya (Persero) Tbk, dan PT Brantas Abipraya (Persero), sedangkan PT Bina Karya (Persero) bertindak sebagai manajemen konstruksi.
Dana yang digunakan untuk persiapan ini sekitar Rp 6 miliar.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, seluruh pekerjaan telah rampung. Hingga Minggu (22/3/2020) siang, tinggal dilakukan instalasi atau pemasangan peralatan medis.
"Siang ini akan diinstal semua peralatan medis portabel, Insya Allah malam ini sudah selesai semua," ujar Basuki dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu.
Nantinya, Tower 6 secara utuh mulai lantai 1 hingga 24 akan digunakan sebagai ruang rawat inap pasien. Bangunan ini dirancang dengan kapasitas 650 unit.
Setiap kamar diperkirakan bisa menampung dua hingga tiga orang pasien. Dengan demikian, kapasitas total gedung tersebut mencapai 1.750 orang.
Kemudian Tower 7 akan digunakan untuk beberapa fungsi. Lantai 1 menara akan digunakan sebagai IGD, lantai 2 untuk ICU, lantai 3 untuk ruang refreshing.
Sementara lantai 4-24 bakal dimanfaatkan sebagai ruang rawat inap pasien. Bangunan tersebut memiliki kapasitas 886 unit dengan kapasitas ruang rawat maksimum adalah 2.458 pasien.
Selanjutnya, Tower 1 akan dperuntukkan bagi dokter dan petugas medis. Gedung tersebut dirancang demngan kapasitas 650 unit dan dapat menampung maksimum 1.750 orang.
Lalu Tower 3 rencananya akan dipakai sebagai Posko Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Jumlah unit yang tersedia sebanyak 650 unit dan dapat menampung maksimal 1.750 orang.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/22/181143321/persiapan-rumah-sakit-darurat-covid-19-wisma-atlet-habiskan-rp-6-miliar