Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/3/2020) menuturkan, dana tersebut disalurkan melalui 12 bank penyalur KPR FLPP.
Saat ini, SMF turut membiayai pendanaan KPR FLPP dengan porsi 25 persen. Sementara Pemerintah menyediakan 75 persen dari total pendanaan.
Program ini merupakan salah satu penugasan khusus SMF. Selain penyaluran KPR, perusahaan juga merealisasikan beberapa program antara lain Program KPR SMF Paska Bencana serta Program Penurunan Beban Fiskal.
Kemudian Program Pembiayaan Homestay di Destinasi Pariwisata Prioritas dan Program Pengembangan Rumah di Daerah kumuh.
Adapun realisasi untuk Program Pembiayaan Homestay di destinasi wisata prioritas dilakukan di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Nusa Tenggara Barat. Program ini bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Keatif.
Di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pembiayaan disalurkan ke tiga desa yaitu Desa Wisata Samiran, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Desa Pagerharjo, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo, Yogyakarta dan Desa Wisata Nglanggeran, Kecamatan Pathuk, Gunung Kidul, Yogyakarta.
Sedangkan di NTB, program pembiayaan disalurkan ke kawasan desatinasi wisata Desa Kuta, Lombok Tengah.
Kemudian realisasi Program Pengembangan Rumah di Daerah Kumuh berupa perbaikan 14 rumah di Kelurahan Purwokinanti, Yogyakara.
Lalu pada tahun 2019, program ini juga digulirkan di beberapa kota yaitu Semarang yang mencakup perbaikan rumah kumuh di 2 kelurahan dengan 40 rumah, Pontianak (1 kelurahan, 23 rumah), Bukittinggi (2 kelurahan, 13 rumah) dan Makassar (1 kelurahan 14 rumah).
Selanjutnya, SMF turut merealisasikan kepemilikan rumah untuk pemulihan permukiman terdampak akibat bencana.
Melalui program ini, SMF telah merealisasikan penyaluran KPR iB Pasca Bencana di Lombok Nusa Tenggara Barat, yang menyasar Aparatur Sipil Negara (ASN).
https://properti.kompas.com/read/2020/03/19/190845221/kpr-flpp-88911-debitur-dibiayai-smf