Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (19/3/2020), Direktur Utama SMF, Ananta Wiyogo mengatakan, angka tersebut meningkat 21,63 persen dibanding total penyaluran pada 2018 sebesar Rp 11,88 triliun.
Dana tersebut digunakan untuk menyalurkan pinjaman sebesar Rp 12,45 triliun, kemudian bentuk kegiatan sekuritisasi sebesar Rp 2 triliun, serta pembelian KPR sebesar Rp 116 miliar.
Ananta menuturkan, dari seluruh dana yang diisalurkan, perusahaan telah membiayai 975.837 debitur KPR dengan komposisi 84,25 persen wilayah barat, 15,07 persen wilayah tengah, serta 0,68 persen wilayah timur.
Terkait transaksi sekuritisasi, sejak tahun 2009, akhir 2019, SMF telah memfasilitasi 13 kali transaksi sekuritisasi, dengan total nilai akumulatif sebesar Rp 12,155 triliun.
Sedangkan, untuk kerja sama pembiayaan, SMF telah bekerja sama dengan Bank Umum, Bank Syariah, Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Perusahaan Pembiayaan.
Dengan demikian, secara akumulatif, total dana yang telah disalurkan SMF dari tahun 2005 hingga Desember 2019 berjumlah Rp 62,05 triliun.
Selain itu, total aset yang dimiliki SMF pada tahun 2019 tercatat mengalami peningkatan 36,94 persen menjai Rp 26,69 triliun dibanding tahun sesbelumnya yakni Rp 19,49 triliun.
Kemudian posisi penyaluran pinjaman per 31 Desember 2019 mencapai Rp 22,31 triliun. Angka tersebut meningkat 45,15 persen dibanding tahun 2018 yakni sebesar Rp 15,37 triliun.
Adapun laba bersih pada tahun 2019 mencapai Rp 472,88 miliar atau mengalami peningkatan 8,32 persen dibanding tahun sebelumnya.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/19/161103121/sepanjang-2019-smf-salurkan-pembiayaan-kpr-rp-1445-triliun