“Penerapannya harapan kami, (teknologi) MLFF tahun 2021,” ujar Danang pada acara penjajakan minat pasar 5 proyek infrastruktur KPBU, di Kementerian PUPR, Rabu (11/3/2020).
Meski begitu, Danang mengaku belum dapat memastikan ruas tol mana saja yang lebih dulu menerapkan sistem pembayaran nirsentuh tersebut, apakah Jadebotabek atau Nasional keseluruhan.
Namun, melihat dari kesiapan dan kelengkapan infrastrukturnya, Danang menilai, ruas tol pertama yang paling potensial dan memungkinkan pemberlakuan sistem ini adalah di Jadebotabek.
Untuk diketahui, penerapan teknologi MLFF ini merupakan salah satu dari lima proyek yang ditawarkan Kementerian PUPR kepada investor dengan skema Kerja sama Pemerinah dengan Badan Usaha (KPBU).
Nilai proyek MLFF ini ditaksir mencapai Rp 2,923 triliun dengan total panjang jalan tol 1.713 kilometer.
Sebelumnya, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Pemerintah akan menerapkan sistem transaksi pembayaran tol non-tunai nirsentuh MLFF berbasis teknologi Global Navigation Satellite System (GNSS).
Menurut Basuki, proses lelang akan dimulai pada April 2020 dan pengumuman pemenang pada akhir tahun 2020.
Kementerian PUPR pun telah menerima prakarsa proyek tersebut dari perusahaan asal Hungaria, yakni Roatex Ltd. Zrt dan telah disetujui sebagai pemrakarsa proyek sejak 31 Oktober 2019 lalu.
Meskipun perusahaan Hungaria merupakan pemrakarsa teknologi MLFF, mereka harus mengikuti proses lelang.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/11/194018421/tahun-2021-transaksi-tol-non-tunai-tanpa-sentuh-mlff-mulai-berlaku