Kelima proyek tersebut adalah teknologi transaksi pembayaran tol nirsentuh atau Multi Lane Free Flow (MLFF), Tol Layang Cikunir-Karawaci, Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg, dan Tol Bogor-Serpong via Parung, dan Jalan Nasional Lintas Nasional Timur Sumatera di Provinsi Riau.
Kementerian PUPR menawarkan lima proyek tersebut dengan skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).
Menurut Kepala Badan Koordinasi Penamaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, penjajakan minat pasar kepada investor diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur Indonesia di tengah kondisi ekonomi yang lesu.
“Saya harapkan saat ekonomi kita lesu, infrastruktur ini yang harus dikedepankan. Karena, salah satu dari investasi tertinggi (Indonesia) adalah infrastruktur,” ucap Bahlil di Kementerian PUPR, Rabu (11/3/2020).
Sementara itu, Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PUPR Eko Djoeli Heripoerwanto menyebutkan, total investasi yang ditawarkan sekitar Rp 62 triliun.
Rinciannya, implementasi teknologi transaksi pembayaran tol nirsentuh MLFF membutuhkan investasi Rp 2,923 triliun untuk trase sepanjang 1.713 kilometer.
Kemudian, Jalan Tol Layang Cikunir- Karawaci senilai Rp 26,15 triliun, preservasi Jalan Nasional Lintas Nasional Timur Sumatera di Provinsi Riau Rp 585,3 miliar.
Adapun Jalan Tol Kamal-Teluk Naga-Rajeg dengan nilai Rp 23,16 triliun, dan Jalan Tol Bogor-Serpong via Parung Rp 9,077 triliun.
https://properti.kompas.com/read/2020/03/11/154451921/fantastis-nilai-5-proyek-infrastruktur-baru-yang-ditawarkan-rp-62-triliun