Pengembangan usaha non-jalan tol di salah satu koridor atau daerah ruang milik jalan tol yang dikelola perseroan ini dalam rangka optimalisasi aset.
Dalam merealisasikan pengembangan kawasan ini, Jasa Marga menggandeng mitra strategis PT Sentraloka Adyabuana.
Kesepakatan kerja sama atau memorandum of understanding (MoU) ditandatangani Direktur Pengembangan Usaha Jasa Marga Adrian Priohutomo dan Direktur Utama PT Sentraloka Adyabuana Fadel Muhammad, di Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, inisiasi kerja sama pengembangan koridor jalan tol ini merupakan bentuk akomodasi terhadap tantangan baru investasi jalan tol.
"Yang akan dikembangkan merupakan kawasan industri, konsepnya clean industrial estate. Sejalan dengan konsep green toll road yang dikembangkan Jasa Marga dan BPJT," jelas Danang menjawab Kompas.com, Kamis (27/2/2020).
Hal ini seiring dengan strategi Jasa Marga yang terbuka terhadap peluang kerja sama dengan pihak swasta.
"Ada tantangan baru untuk meningkatkan investasi di jalan tol. Untuk itulah, Jasa Marga perlu mengembangkan beberapa bisnis pendukung, salah satunya dengan mengembangkan koridor jalan tol," kata Danang.
Direktur Pengembangan Jasa Marga Adrian Priohutomo menambahkan, pengembangan kawasan merupakan bagian dari misi perusahaan, dan diharapkan dapat memacu bangkitan lalu lintas.
"Pada akhirnya, dapat menjadi revenue stream lainnya," imbuh Adrian.
Adrian mengakui, kendati perseroan memiliki pengalaman di jalan tol, namun untuk bisnis pengembangan kawasan, perlu menggandeng mitra strategis.
Selain itu, menurut dia, yang paling utama adalah mitra strategis ini telah memiliki lahan di sekitar koridor Jalan Tol Jakarta-Cikampek Selatan.
"Setelah MoU nanti ada tim bersama yang akan mengkaji pengembangan kawasan lebih detail," tuntas Adrian.
https://properti.kompas.com/read/2020/02/27/174125821/gandeng-fadel-muhammad-jasa-marga-kembangkan-kawasan-industri