Hal ini ditandai dengan catatan penjualan positif dari segmen hunian dengan rentang harga mulai dari Rp 1 miliar hingga Rp 5 miliar.
Direktur Ciputra Group Johan Giam mengatakan, segmen pasar menengah-atas di Makassar mendapat dorongan dari pengusaha dan investor yang berani berinvestasi.
"Mereka tak lagi menunggu sampai situasi kondusif. Karena mereka percaya diri seiring fundamental ekonomi Makassar yang terbilang cukup kuat," tutur Johan kepada Kompas.com, Rabu (26/2/2020).
Pertumbuhan ekonomi kota berjuluk Anging Mamiri ini tercatat lebih dari 7 persen pada tahun 2019. Hal ini yang melecut meningkatnya kepercayaan diri pasar kelas menengah-atas.
Ciputra Group sendiri membukukan perolehan penjualan dengan lonjakan 75 persen lebih tinggi dibanding tahun 2018 dengan kontribusi terbesar dari rumah seharga Rp 2 miliar-Rp 4 miliar.
Kendati kue pasar menengah ke atas tidak sebesar kelas di bawahnya, namun Johan optimistis CitraLand Celebes, salah satu proyek yang tengah dikembangkan dapat diserap pasar.
Hal ini karena pasokan baru sangat terbatas jumlahnya. Oleh karena itu, Ciputra menangkap peluang ini dengan merilis produk baru, Vianca.
Project Manager CitraLand Celebes Makassar Engeline Suyanto mengatakan, Vianca dirilis untuk mengakomodasi permintaan yang menunjukkan tren meningkat.
"Sangat terasa sejak awal Januari 2020. Banyak calon konsumen bertanya tentang produk baru," kata Engeline.
Berbeda dengan tipe-tipe sebelumnya, menurut Engeline, Vianca dipasarkan serentang Rp 3,9 miliar hingga Rp 4,5 miliar.
Ciputra berani mematok harga lebih tinggi karena pasokan baru tidak ada, sementara permintaan mulai kembali normal.
“Tahap Pertama kami tawarkan terbatas hanya 6 unit," imbuh Engeline.
Dari Vianca, Ciputra berharap dapat meraup penjualan sekitar Rp 20 miliar.
https://properti.kompas.com/read/2020/02/26/142809621/permintaan-rumah-menengah-atas-di-makassar-meningkat