Demikian respons Direktur Utama PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) Aji Prasetyanti usai dijanjikan dana operasional menteri (DOM) oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
DOM diberikan sebagai apresiasi kepada Aji dan tim HKI jika mampu menyelesaikan pembangunan, sekaligus operasionalisasi Tol Pekanbaru-Dumai (Permai) pada April 2020 mendatang.
Aji optimistis target tersebut dapat tercapai, menyusul progres konstruksi jalan bebas hambatan sepanjang 131 kilometer tersebut yang telah mencapai 90 persen.
"Pembebasan lahan pun sudah sekitar 99 persen. Memang ada sedikit kendala, seperti cuaca, kabut asap, dan persinggungan dengan pipa minyak dan gas serta jaringan listrik (powerline) milik PT Chevron Pacific Indonesia (CPI)," ungkap Aji kepada Kompas.com, di lokasi Tol Permai, Pekanbaru, Kamis (20/2/2020).
Namun, semua kendala tersebut teratasi dengan baik sehingga pekerjaan konstruksi fisik dapat dilakukan lebih cepat.
Sosok Aji demikian menonjol di sektor konstruksi yang kadung dianggap sebagai dunia maskulin, atau ranahnya laki-laki.
Teladan dalam mengerjakan semua tugas dan memenuhi target tepat waktu, selalu mengaktualisasi diri dengan perkembangan informasi dan teknologi konstruksi terbaru, serta senantiasa menjaga integritas.
Tak heran, Aji kerap bekerja hingga larut malam. Pukul 00.00 WIB atau 01.00 WIB adalah tenggat waktu akhir ketika dia harus menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rutinnya pada hari kerja Senin-Jumat.
"Senin-Selasa meeting di Jakarta, hari lainnya terjun langsung ke lapangan. Dan weekend adalah waktu untuk keluarga," cetus Aji.
Kendati kerap bekerja hingga larut, tetapi Aji selalu menegaskan kepada seluruh timnya untuk bekerja cerdas, dengan cara yang tepat, efektif, dan efisien, demi menghasilkan output yang sesuai dengan target perusahaan.
Karena itulah, dia menomorsatukan komunikasi, koordinasi, dan sinergi antara departemen, ataupun kantor pusat HKI dengan pemimpin proyek di lapangan.
Aji mengaku selalu menggali potensi sumber daya yang bisa berupa alat kerja, material, dan sumber daya manusia secara aktif untuk maju dan berkembang sesuai visi dan misi perusahaan.
"Target selalu bertambah dari tahun ke tahun. Ini menandakan kalau kami terus bergerak maju," ucap Aji.
Untuk diketahui, sejak tahun 2015 hingga saat ini, HKI telah menorehkan kinerja positif. HKI tercatat mencetak lonjakan laju pertumbuhan majemuk tahunan atau compound annual growth rate (CAGR) hingga 143,32 persen pendapatan, serta 138 persen untuk laba bersih.
Kinerja tersebut dipengaruhi perolehan kontrak dari proyek JTTS yang diamanatkan kepada HKI, sekaligus dibarengi dengan kapabilitas HKI dalam menghasilkan pekerjaan konstruksi jalan tol yang berkualitas tinggi.
Bukan hanya karena disiplin ilmunya yang memang melekat pada sektor konstruksi, melainkan ingin menyaksikan Indonesia melompat lebih tinggi.
Menurut Aji, jika seluruh ruas Jalan Tol Trans-Sumatera (JTTS) ataupun infrastruktur konektivitas lainnya terbangun, Indonesia akan mampu bersaing dengan negara-negara lain di dunia.
Untuk diketahui, ibu dua anak yang masing-masing duduk di bangku kelas dua dan empat sekolah dasar ini langsung bergabung dengan PT Hutama Karya (Persero), induk usaha HKI, selepas lulus dari Fakultas Teknis Sipil Universitas Diponegoro pada 1989.
Aji kemudian melanjutkan pendidikan strata dua, juga Teknik Sipil di Institut Teknologi Bandung dan menyelesaikannya pada 1996.
Tak hanya Teknik Sipil, dia juga membekali dirinya dengan pengetahuan hukum dengan mengambil gelar Master Hukum di Universitas Gadjah Mada pada 2012.
Empat tahun kemudian, Aji menempati posisi sebagai Kepala Satuan Pengawas Intern PT Hutama Karya (Persero) hingga 2017.
Kendati baru didirikan pada 2015, HKI langsung mengemban tugas berat dan penting yang diberikan induk usaha untuk membangun JTTS.
HKI tercatat telah menyelesaikan JTTS ruas Palembang-Indralaya sepanjang 22 kilometer, ruas Medan-Binjai Seksi 2 dari Helvetia ke Sei Semayang sepanjang 6 kilometer, dan Seksi 3 dari Sei Semayang ke Binjai sepanjang 4,5 kilometer.
Saat ini HKI tengah membangun JTTS ruas Pekanbaru-Dumai sepanjang 131 kilometer, serta ruas Padang-Sicincin sepanjang 36 kilometer.
Di samping itu, HKI juga sudah memperoleh kontrak baru untuk pembangunan JTTS ruas Pekanbaru-Bangkinang, ruas Indralaya-Prabumulih, serta ruas Bengkulu-Taba Penanjung.
"Cintailah profesimu, apa pun itu, niscaya akan membuahkan hasil yang sesuai harapan," tuntas Aji.
Saksikan video Tol Pekanbaru-Dumai:
https://properti.kompas.com/read/2020/02/21/063000521/aji-prasetyanti-srikandi-tangguh-di-balik-megaproyek-tol-trans-sumatera