Demikian hasil Survei Harga Properti Residensial yang dikeluarkan Bank Indonesia (BI) untuk catatan sepanjang 2019.
Urutan terbesar kedua, ditempati oleh Provinsi Sumatera Utara dengan nilai penyaluran mencapai Rp 551,78 miliar. Dana ini digunakan untuk membangun 6.060 unit rumah.
Adapun penyaluran FLPP palling sedikit selama tahun 2019 ada di Provinsi Maluku yang membangun 24 unit rumah dengan dana Rp 2,558 miliar.
Menurut BI, pencairan FLPP pada kuartal IV-2019 sebesar Rp 1,315 triliun. Realisasi ini lebih rendah dibanding periode sebelumnya yakni sebesar Rp 1,456 triliun.
Sementara secara kumulatif, penyaluran FLPP pada tahun 2019 sebesar Rp 7,123 triliun atau 100 persen.
"Penyaluran FLPP secara kumulatif sampai dengan triwulan IV-2019 mencapai Rp 7,123 triliun atau 100 persen dari target FLPP 2019 sebesar Rp 7,1 triliun," tulis BI.
Penyaluran tersebut digunakan untuk membiayai 73.650 unit rumah.
Survei BI juga menyebutkan adanya perlambatan pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) dari 2,06 persen pada kuartal sebelumnya menjadi 1,01 persen pada periode ini.
Secara tahunan pertumbuhan penyaluaran KPR dan KPA melambat dari 8,13 persen menjadi 7,99 persen.
https://properti.kompas.com/read/2020/02/14/083636821/jawa-barat-cetak-realisasi-flpp-tertinggi