Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masterplan KSPN Borobudur Rampung, Investor Mulai Masuk

Karena itu, Badan Otorita Borobudur (BOB) dibentuk untuk memberikan keleluasaan bagi birokrasi dan praktisi industri pariwisata ikut serta melakukan percepatan terbentuknya KSPN atau yang lebih dikenal dengan "10 Bali Baru".

Keleluasaan tersebut tidak sekadar mengelola Candi Borobudur tetapi juga memberikan pengalaman berwisata para pengunjung, bahkan sejak dari bandara.

Pasalnya, Borobudur masuk dalam lima KSPN Super Prioritas bersama Labuan Bajo, Danau Toba, Lombok, dan Manado-Likupang-Bitung.

Deputi III Bidang Koordinasi dan Infrastruktur Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi Ridwan Djamaludin mengatakan hal itu usai membuka Rapat Koordinasi Destinasi Super Prioritas Borobudur (Joglosemar) oleh BOB di Grand Artos Hotel Magelang, Kamis (6/2/2020).

“Sejak turis itu turun dari pesawat di bandara sudah merasa ia tiba di destinasi. Kita harus belajar, kita sambut mereka dengan ramah dan buat senyaman mungkin selama ia berwisata. Kalau di sini ya di Jogja atau Jawa Tengah,” tutur Ridwan.

Menurut Ridwan, kehadiran BOB adalah paradigma baru pembangunan pariwisata di Indonesia mulai tahun 2020-2024 yang target utamanya meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat dari pariwisata.

“Sekarang tekanan kita bukan lagi pada upaya mendatangkan wisatawan yang banyak, tapi bagaimana dampak positif dari pariwisata itu untuk masyarakat," imbuh Ridwan.

Kemudian di sisi akar rumpur, DPRD Kabupaten Magelang telah mengumpulkan 20 Kepala Desa di wilayah Kecamatan Borobudur untuk sosialisasi penyambutan wisatawan dengan baik.

Direktur Utama BOB Indah Juanita memaparkan target utama sekarang memprioritaskan quality tourism experience (kualitas kesan wisatawan). Utamanya di wilayah Joglosemar.

Dia pun berkepentingan besar dalam rapat koordinasi selama dua hari bersama stakeholder ini.

Mereka membahas rencana program pengembangan kepariwisataan di Kawasan Pariwisata Borobudur. Lalu melakukan sinkronisasi program antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.

"Selain itu, juga ada banyak masukan dari stakeholder non-pemerintah tentang kondisi lapangan dan kendalanya,” jelas Indah.

Indah mengharapkan, para wisatawan yang datang ke Borobudur tertarik juga mengunjungi destiansi lainnya. Sebab, di masing-masing lokasi mereka akan menemukan pengalaman yang berbeda.

“Kalau mereka hanya mendapat pengalaman yang sama, maka mereka tidak akan datang ke semua tempat. Dampaknya lama tinggal akan berkurang. Maka, sinkronisasi lintas daerah juga penting agar bisa kita kembangkan bersama-sama segala potensi yang ada,” paparnya.

Indah menyebutkan, masterplan  pengembangan wisata di lahan otorita seluas sekitar 309 hektar di Kabupaten Purworejo, sudah rampung. Bahkan, sudah ada beberapa investor yang siap berinvestasi.

“Kalau sekarang sudah ada DeLoano Glamping. Glamping itu baru sebatas laboratorium. Ke depan akan kita bangun vila, hotel, area adventure, sentra UMKM, amphiteatre, dan fasilitas pendukung,” tuntas Indah.

               

https://properti.kompas.com/read/2020/02/10/164347921/masterplan-kspn-borobudur-rampung-investor-mulai-masuk

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke