Basuki Resmikan Rusunawa Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Basuki mengatakan, rusunawa untuk mahasiswa merupakan fasilitas pendidikan yang menjadi tanggung jawab Kementerian PUPR, karena itu harus diperhatikan.

"Rusunawa Unpad ini adalah tindak lanjut dari instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi), yang harus dikelola dengan hati-hati. Selain itu, pembangunannya juga harus berdasarkan rekomendasi dari Auditor Utama Pak Rildo Ananda Anwar," ujar Basuki saat meresmikan Rusunawa Mahasiswa Unpad, Sabtu (1/2/2020).

Basuki menambahkan, tak hanya di Unpad, Kementerian PUPR juga membangun rusunawa mahasiswa untuk mendukung penyediaan fasilitas pendidikan serupa di perguruan tinggi lainnya seperti Universitas Gadjah Mada (UGM), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Airlangga (Unair), dan Universitas Diponegoro (Undip).

"Saya percaya diri mengalokasikan anggaran dan juga lahan sesuai peruntukannya. Fasilitas pendidikan akan kami perhatikan," imbuh Basuki.

Sementara itu, Rektor Unpad Rina Indiastuti mengungkapkan, proyek rusunawa mahasiswa Unpad diajukan pada 2017 karena banyak mahasiswa tahun pertama yang sangat membutuhkan fasilitas akomodasi.

"Diajukan pada 2017, dibangun setahun kemudian, dan selesai pada 2019. Rusunawa ini telah dihuni pada pertengahan 2019," kata Rina.

Nilai konstruksinya sekitar Rp 15,7 miliar dengan kapasitas maksimal sebanyak 196 mahasiswa.

Sebagai kontraktor pelaksananya adalah PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (Persero) Tbk dan Konsultan Supervisi PT Delta Decon.

Untuk mendukung mahasiswa tinggal dan belajar dengan nyaman di rusunawa, Kementerian PUPR juga telah melengkapi setiap unit kamar dengan meubelair seperti tempat tidur, meja belajar dan lemari pakaian.

Dirjen Penyediaan Perumahan Khalawi Abdul Hamid menuturkan, rusunawa mahasiswa Unpad merupakan bagian dari 26 menara rusunawa yang dikhususkan untuk mahasiswa di sleuruh perguruan tinggi di Indonesia.

Sebanyak 20 persen dari total unit hunian dalam satu menara disiapkan untuk mahasiswa tahun pertama dalam menghadapi masa transisi proses belajar di perguruan tinggi.

"Kami mengalokasikan sekitar Rp 400 miliar untuk membangun seluruh 26 menara rusunawa mahasiswa. Jadi setiap unit sekitar Rp 15 miliar," tuntas Khalawi.