KOMPAS.com - Beberapa hari terakhir, warga dunia dikejutkan dengan wabah Virus Corona yang awal mulanya teridentifikasi di Kota Wuhan, China.
Kabar terbaru, 4.515 orang di China terkonfirmasi positif terjangkit Virus Corona yang menewaskan sekitar 132 orang.
Meski begitu, salah satu hotel bintang lima lima di kawasan Wuhan, Marco Polo, tetap beroperasi dan dibuka untuk umum.
Padahal, pengelola hotel sempat khawatir Virus Corona menular ke sejumlah staf maupun tamu yang bermalam.
Kekhawatiran yang sebetulnya beralasan, dan terbukti hingga hari ini, Kamis (29/1/2020), hotel dengan total 356 kamar tersebut sepi pengunjung.
Tak hanya itu, melansir Bangkok Post, meja resepsionis sebagai "gerbang masuk" hotel tampak kosong.
Sedianya, staf hotel mengisi meja resepsionis untuk menyambut tamu atau pengunjung yang akan menginap.
Sebelum Virus Corona merebak, Hotel Marco Polo ini selalu penuh atau fully booked. Baik pada saat libur akhir pekan, maupun perayaan Tahun Baru Implek.
Namun, padatnya tamu itu hanya tinggal cerita, sejak Virus Corona melanda Wuhan. Kamar yang tersedia hanya diisi oleh 20 tamu.
Sebagian besar tamu yang menginap di hotel Marco Polo tak bisa melakukan perjalanan keluar karena Wuhan telah diisolasi.
Meski hotel dibuka, restoran Marco Polo justru ditutup dan tak melayani para tamu untuk makan. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah penyebaran virus Corona.
Pihak hotel pun memberlakukan aturan ketat bagi para tamu maupun staf, seperti memakai masker setiap masuk maupun keluar dari hotel.
Setiap kali seseorang memasuki atau meninggalkan hotel, seorang penjaga keamanan turut memeriksa suhu tubuh apakah ada tanda-tanda demam dengan ambang batas 37,3 celcius.
"Tidak apa-apa jika suhunya dalam 37,3," kata Xiao, petugas keamanan Hotel Marco Polo yang bertugas mengukur suhu tubuh staf dan tamu hotel.
Menurut Xiao, jika suhu tubuh melebihi 37,3 celcius maka pihak hotel akan melakukan tindakan secepat mungkin dengan membawa mereka langsung ke rumah sakit.
https://properti.kompas.com/read/2020/01/29/210000821/meski-wuhan-dilanda-corona-hotel-ini-tetap-buka