Struktur jalan yang diklaim sebagai underpass terpanjang di Indonesia tersebut dibangun dengan panjang 1,3 kilometer.
Dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Senin (30/12/2019), konstruksinya dimulai pada November 2018 dan telah beroperasi pada 20 Desember 2019.
Dengan beroperasinya underpass tersebut, diharapkan dapat menghubungkan Purworejo dan Yogyakarta melalui Jalan Nasional Pantai Selatan (Pansela) Jawa.
Selain itu, jalan bawah tanah ini juga diharapkan dapat memperlancar arus lalu lintas warga Kulon Progo dan sekitarnya sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Kabupaten Kulon Progo.
"Kita terus promosikan jalur Pansela Jawa, supaya orang tertarik lewat selatan. Karena tidak hanya jalannya yang bagus namun juga memiliki pemandangan yang indah (panoramic road) dan terdapat banyak objek wisata,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Pembangunan underpass NYIA menelan biaya Rp 293 miliar yang bersumber dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN)/Sukuk Negara Tahun Anggaran 2018-2019.
Kemudian underpass dibangun dengan lebar 7,85 meter, clearance atas 5,2 meter dan samping 18,4 meter.
Sementara untuk faktor keamanan, Komite Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan menyediakan delapan pintu darurat di sisi kanan dan kiri terowongan.
Pembangunan rumah pompa tersebut dilakukan guna mengantisipasi terjadinya genangan air saat turun hujan.
Di samping itu, untuk menambah nilai estetika pada konstruksi terowongan dihiasi ornamen khas Yogyakarta seperti Tari Jathilan, Tari Angguk Putri, Kalamakara dan Setilir Gebleg Renteng.
"Underpass NYIA ini siap diresmikan bersamaan dengan peresmian Bandara NYIA. Saat ini sedang uji comissioning," kata Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaja.
Berikut videonya:
https://properti.kompas.com/read/2019/12/30/210812221/underpass-terpanjang-di-indonesia-siap-diresmikan