Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

KALEIDOSKOP: 5 Tahun Infrastruktur Konektivitas Indonesia

Selain itu, pemerintah berpandangan, infrastruktur juga memegang peranan penting dalam pemerataan distribusi barang dan jasa, meningkatkan produktivitas serta daya saing.

Mengacu data Kementerian Keuangan, pemerintah menganggarkan dana Rp 256,1 triliun pada tahun 2015. Angka ini naik 65,5 persen dari tahun sebelumnya.

Lalu pada tahun 2016, anggaran tersebut meningkat 5,1 persen menjadi Rp 269,1 triliun.

Kemudian tahun 2017 bertambah 44,3 persen menjadi Rp 388,3 triliun, dan tahun 2018 tumbuh 5,8 persen menjadi Rp 410,7 triliun.

Berikutnya pada tahun 2019, pemerintah mengalokasikan Rp 415 triliun. Angka ini mengalami kenaikan 1,04 persen dari anggaran tahun 2018.

Anggaran tahun ini dialokasikan ke beberapa kementerian dan lembaga. Adapun alokasi terbesar diperuntukkan bagi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) senilai Rp 108,2 triliun.

Kemudian disusul Kementerian Perhubungan Rp 38,1 triliun, Dana Alokasi Khusus Rp 33,5 triliun, serta investasi pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp 39,8 triliun.

Daftar proyek

Laporan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional berjudul Evaluasi Paruh Waktu RPJMN 2015-2019 menyebutkan, pembangunan ruas tol pada tahun 2015 mencapai 132 kilometer.

Kemudian pada tahun 2016, pemerintah menetapkan daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

Namun daftar tersebut beberapa kali memgalami revisi. Melalui Perpres Nomor 3 Tahun 2016 daftar PSN pertama kali ditetapkan meliputi 225 Proyek dan 1 Program.

Jumlah ini lalu direvisi pada tahun 2017 melalui Perpres Nomor 58 Tahun 2017 hingga meliputi 245 Proyek dan 2 Program.

Kemudian pada tahun 2018 pemerintah merevisi lagi melalui Perpres Nomor 56 Tahun 2018 meliputi 223 Proyek dan 3 program.

Sejumlah 77 proyek yang telah rampung masuk ke dalam 223 proyek dan 3 program dalam Perpres Nomor 56 Tahun 2018 ini.

Mengacu data Komite Percepatan Pengadaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP), selama periode 2016-2017, pemerintah telah menyelesaikan 30 PSN dengan nilai Rp 94,8 triliun.

Dari total proyek tersebut, 20 di antaranya diselesaikan pada 2016, dengan rincian 7 bandara, 1 jalan tol, 6 bendungan, 1 pelabuhan. Kemudian 1 jalur pipa gas dan 4 Pos Lintas Batas Negara (PLBN).

Adapun 10 proyek yang diselesaikan pada tahun 2017, meliputi 2 jalan tol, 1 jalan akses, 1 bandara, 1 fasilitas gas, 3 PLBN, 1 bendungan, dan 1 saluran irigasi.

Kemudian pada tahun 2018, pemerintah menyelesaikan 32 PSN dengan nilai total Rp 207,4 triliun.

Proyek-proyek tersebut antara lain 2 kereta api, 4 bendungan, 1 irigasi, 10 jalan tol, serta 5 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

Selain itu ada pula 1 bandara, 4 kawasan industri, 4 smelter, dan 1 sentra kelautan perikanan.

Setahun setelahnya tepatnya hingga Agustus 2019 pemerintah merampungkan 19 PSN senilai Rp 87,7 triliun.

Adapun rinciannya adalah sebagai berikut: 3 bandara, 5 jalan, 4 kawasan, 2 smelter, 3 bendungan dan 2 teknologi.

Berikut beberapa daftar PSN sektor infrastruktur konektivitas yang telah diselesaikan pemerintah:

Jalan dan Jalan Tol

  • Jalan Tol Gempol-Pandaan (14 kilometer), Jawa Timur
  • Jalan Tol Soreang-Pasirkoja (11 kilometer), Jawa Barat
  • Jalan Tol Mojokerto-Surabaya (36,3 kilometer), Jawa Timur
  • Jalan Akses Tanjung Priok (16,7 kilometer), DKI Jakarta
  • Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya (22 kilometer)
  • Jalan Tol Pejagan-Pemalang (57,5 kilometer)
  • Jalan Tol Solo-Ngawi (90,1 kilometer)
  • Jalan Tol Pemalang-Batang (39,2 kilometer)
  • Jalan Tol Ngawi-Kertosono (87 kilometer)
  • Jalan Tol Kertosono-Mojokerto (40,5 kilometer)
  • Jalan Tol Semarang-Solo (72,6 kilometer)
  • Jalan Tol Batang-Semarang (75 kilometer)
  • Jalan Tol Gempol-Pasuruan (34,2 kilometer)
  • Jalan Tol Medan-Kualanamu-Lubuk Pakam-Tebing Tinggi (62 kilometer)
  • Jalan Tol Bakauheni–Terbanggi Besar (140,9 kilometer)
  • Jalan Lingkar Trans Morotai (231,84 kilometer)
  • Jalan Palu – Parigi (83,6 kilometer)
  • Jalan Penghubung Gorontalo-Manado (301,7 kilometer)
  • Jalan Trans Maluku (7 ruas)

Bandara

  • Bandara Sentani, Jayapura, Papua
  • Bandara Juwata, Tarakan, Kalimantan Utara
  • Bandara Fatmawati Soekarno, Bengkulu
  • Bandara Mutiara, Palu
  • Bandara Matohara, Wakatobi, Sulawesi Tenggara
  • Bandara Labuan Bajo, Pulau Komodo, NTT
  • Pengembangan Bandara Soekarno-Hatta (termasuk Terminal 3), Banten
  • Bandara Raden Inten II, Lampung
  • Bandara Tjilik Riwut, Palangkaraya

Proyek lain

  • Pelabuhan Kalibaru, Jakarta
  • Kereta Api Prabumilih-Kertapati (32 kilometer)
  • Kereta Api Ekspress SHIA (Soekarno Hatta-Sudirman)
  • Pengembangan Bandara Ahmad Yani

https://properti.kompas.com/read/2019/12/11/213000221/kaleidoskop--5-tahun-infrastruktur-konektivitas-indonesia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke