Viktor menyampaikan hal itu saat memberikan sambutan dalam acara penyerahan DIPA dan Alokasi Transfer Ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020 di Aula Fernandez-Gedung Sasando Kantor Gubernur NTT, Rabu (20/11/2019).
"Saya kalau melintas di jalan nasional itu semaknya banyak sekali," ungkap Viktor.
Menurut Viktor, itu artinya selama ini semua pihak bekerja, tapi belum tersinkronisasi dengan baik.
Viktor mencontohkan jalan nasional dari Kupang hingga Atambua, Kabupaten Belu, dan dari Ende hingga Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Di sepanjang dua jalur jalan di Pulau Timor dan Flores itu, Viktor menemukan banyaknya semak belukar yang memenuhi bahu, dan badan jalan.
Padahal, jalan nasional tersebut menjadi sarana warga desa dan kabupaten menjalani aktivitas sehari-hari. Karena itu harus diberi perhatian oleh semua pihak.
Pemerintah kabupaten pun harus berkoordinasi dengan pemerintah desa, agar jalan nasional itu juga dibersihkan oleh warga.
Viktor memberi apresiasi pemerintah Kabupaten Malaka yang tegas memberi sanksi kepada desa yang tidak merawat jalan beraspal yang dipenuhi semak.
"Kalau kabupaten Malaka bagus. Jalan yang semaknya masih ada, maka dana desanya tidak dicairkan," kata Viktor.
Viktor pun berharap semua pihak, baik itu provinsi, kabupaten hingga desa, bisa ikut berpartisipasi dalam merawat pembangunan yang ada di wilayah NTT termasuk infrastruktur.
https://properti.kompas.com/read/2019/11/21/191748321/gubernur-ntt-jalan-nasional-kurang-dirawat-semaknya-banyak-sekali