Sistem pembayaran ini secara resmi akan diluncurkan pada 1 Desember 2019. Saat ini, perusahaan sedang menguji dan mematangkan aplikasi perangkat lunak pendukung yang ditargetkan rampung akhir November ini.
Demikian Direktur Keuangan dan Manajemen Korporasi PT MRT Jakarta Tuhiyat mengungkapkan rencana perusahaan saat Fellowship Program MRT 2019, di Jakarta, Selasa (19/11/2019).
"Apps MRTJ nanti berbasis Android dan IoS, bisa diunduh pada masing-masing gawai penumpang melalui appstore," kata Tuhiyat.
Menurut dia, QR Code mampu mempercepat dan mempermudah proses transaksi sekaligus menunjang sistem pembayaran cardless.
Hanya saja, pemindaian yang dilakukan harus benar-benar presisi dan tepat supaya proses transaksi berjalan lancar.
QR Code sendiri merupakan kode matriks atau barcode dua dimensi yang berasal dari kata “Quick Response”.
Selain melalui QR Code, PT MRT Jakarta juga menawarkan tiga pilihan sistem transaksi yang bisa dipilih penumpang sesuai kebutuhan dan preferensinya.
Ketiga sistem pembayaran itu adalah Jelajah Multi Trip Ticket (MTT) yang dirilis 25 November, Jelajah Single Trip Ticket (STT), dan Uang Elektronik (Unik) dari Perbankan.
Untuk Jelajah MTT, imbuh Tuhiyat, fungsinya serupa uang elektronik. Pelanggan bisa menyimpan uang di MTT.
Oleh karena fungsinya sama dengan uang elektronik, PT MRT Jakarta memerlukan izin dari Bank Indonesia (BI) yang sudah diterbitkan pada 14 November 2019, dengan Nomor 21/447/DKSP/Srt/B.
Izin ini belaku selama 5 (lima) tahun sampai dengan 14 November 2024 dan dapat diperpanjang kembali.
Jelajah MTT yang diproduksi sebanyak 950.000 unit ini merupakan pembayaran non-tunai atau uang elektronik berbasis chip (chip based) yang dirancang memiliki validitas lebih lama sehingga dapat digunakan berulang kali.
Dengan MTT, kecepatan tap in dan tap out pada passenger gate hanya 0,2 detik. Jauh lebih cepat dibanding uang elektronik yang dikeluarkan perbankan yang sampai saat ini masih dalam level kecepatan 1,2-2 detik.
Penerbitan Jelajah MTT ini didukung oleh upaya penyempurnaan aspek teknis lainnya seperti fungsi card reader, ticket vending machine, dan layanan top up.
Jelajah MTT ini terintegrasi dengan moda transportasi umum lainnya di wilayah DKI Jakarta,
Masyarakat pengguna MRT Jakarta dapat membeli Jelajah MTT di stasiun-stasiun terdekat dengan harga per kartu Rp 25.000.
Sementara Jelajah STT bisa digunakan penumpang baik turis maupun non-turis secara harian. Nah, tiket yang berlaku saat ini adalah Jelajah STT.
Kemudian, sistem pembayaran terakhir adalah uang elektronik berizin yang diterbitkan oleh perbankan yakni Bank Mandiri (e-money), BNI (Tap Cash, Jak Lingko), BRI (Brizzi), BCA (Flazz), Bank DKI (Jakcard).
"Kami harapkan, 1 Januari 2020 seluruh empat sistem pembayaran tersebut bisa berjalan lancar dan sempurna, tidak ada masalah lagi," tuntas Tuhiyat.
https://properti.kompas.com/read/2019/11/19/182109821/1-desember-naik-mrt-jakarta-bisa-pakai-qr-code