Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Viral Jembatan Youtefa Dikenai Tarif, Ini Penjelasan Kementerian PUPR

Viralnya kabar jembatan kali ini bukan karena warna merah, dan bentuknya yang ikonik, melainkan tarif parkir yang diberlakukan kepada para pengunjung.

Tak tanggung-tanggung, tarif parkir tersebut cukup mahal. Untuk sepeda motor dikenai Rp 10.000, mobil Rp 20.000, dan truk Rp 40.000.

Terang saja, hal ini membuat pengunjung dan pelintas Jembatan Youtefa meradang. Termasuk Edwin Yepese, seorang fotografer dan warga Jayapura, yang mengeluhkan pemberlakuan tarif parkir ini.

Dalam akun Facebook pribadinya, Edwin mengawali keluhannya dengan pertanyaan, "Sebenarnya ini jembatan penyeberangan atau hanya jembatan buat wisata? kalau buat sekadar wisata lebe baik ditutup saja".

Dia juga mengkritik oknum yang memberlakukan tarif parkir ini sebagai manusia rakus karena mengatasnamakan retribusi yang tidak jelas diberlakukan oleh siapa dan buat apa peruntukkannya.

"Ini lagi yang taruh tarif ini manusia rakus uang bagaimana punya ini... sioooo dari pantai sampai jembatan youtefa juga kamu tarik retribusi tuuuu.... jiiiisss mata uang sampeee... tutup saja jembatan youtefanya. selesai perkara. retribusi untuk siapa (oknum) dan buat apa?

Edwin menegaskan, jika Jembatan Youtefa masih dikenai tarif retribusi, sekalian saja diubah menjadi Tol Jembatan Youtefa alias jalan berbayar, supaya ada pemasukan buat Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Jayapura.

"yang mau lewat bayar... supaya ada pemasukan buat PAD Kota Jayapura... itu kan jelas too."

"Kami mengecek langsung ke lapangan. Plang retribusi parkir sudah kami pindahkan ke lahan parkir tanah masyarakat," kata Osman kepada Kompas.com, Rabu (6/11/2019).

Dia mengatakan, sebelumnya plang retribusi dibuat di badan jalan yang mengesankan seolah-olah pelintas Jembatan Youtefa dikenai tarif.

Sebenarnya, tambah Osman, pengenaan retribusi adalah untuk lokasi lahan parkir kendaraan yang berada di atas tanah, dan dikelola masyarakat setempat.

"Retribusi ini juga belum dikoordinasikan dengan pemerintah kota," tuntas Osman.

https://properti.kompas.com/read/2019/11/06/200512421/viral-jembatan-youtefa-dikenai-tarif-ini-penjelasan-kementerian-pupr

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke