Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertumbuhan Investasi di Pantura Dorong Bisnis Hotel di Pati

"Peningkatan kebutuhan penginapan dan ruang pertemuan itu kan cerminan denyut ekonomi yang positif di Pati. Okupansi Safin berkisar 60 sampai 70 persen, itu artinya bisnis hotel di Pati cukup potensial," papar Bagyo.

Selain di Pati, lanjut Bagyo, AGP juga sudah membangun hotel di Jakarta, yakni The Falatehan Hotel, di kawasan Blok M, Jakarta Selatan. Sementara khusus di Pati, Safin dirancang sebagai pionir hotel bintang tiga plus.

Hotel berketinggian 11 lantai itu memiliki 119 kamar dengan empat tipe, yakni superior room, deluxe room, business suite, dan safin suite. Hotel tersebut beroperasi pada Oktober 2015 dengan ditopang beragam fasilitas, mulai kedai kopi hingga hingga restoran.

"Di sini (Safin) juga sudah dilengkapi lima ruang pertemuan, termasuk ballroom untuk menampung lebih banyak tamu. Jadi, selain untuk wisatawan, kami juga membidik segmen pebisnis," kata Bagyo.

Dia menambahkan, kehadiran ruang pertemuan itu memang untuk mengantisipasi bisnis meeting, incentives, conferences, dan exhibition (MICE) yang terus bertumbuh di Pati.

Wakil Bupati Pati, Saiful Arifin, menyatakan sepakat dengan hal itu. Menurut dia, permintaan ruang pertemuan datang dari kalangan swasta dan pemerintah.

Saiful mengaku, pertumbuhan ekonomi di kotanya seiring datangnya investor, termasuk investor asing. Pertumbuhan itu juga berbarengan dengan target Pemerintah Provinsi Jateng yang ingin menggenjot pertumbuhan ekonomi sebesar 7 persen.

"Investor yang masuk ke Pati itu bukan cuma dari kalangan swasta di dalam negeri, tapi juga investor asing dari Korea Selatan," ucap Saiful.

Saiful menabahkan, investor tersebut berencana membangun pabrik sepatu dan garmen dengan nilai investasi sekitar Rp 1,2 triliun. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2020.

"Pabrik ini itu diprediksi bisa menyerap 5.000 sampai 6.000 tenaga kerja," ujar Saiful.

Saat ini salah satu investor besar yang sudah membangun pabrik di Pati adalah produsen makanan ringan PT Garudafood Putra Putri Jaya Tbk yang memiliki dua fasilitas produksi di Pati. Garudafood mengantongi pendapatan total Rp 8,04 triliun pada 2018 atau naik 7,60 persen dibandingkan pada 2017 sebesar Rp 7,48 triliun.

Untuk kebutuhan investasi, menurut Saiful, Pati yang berpenduduk 1,3 juta jiwa, memiliki potensi ekonomi cukup besar, selain juga berlokasi strategis sebagai kawasan transit.

https://properti.kompas.com/read/2019/10/22/151124721/pertumbuhan-investasi-di-pantura-dorong-bisnis-hotel-di-pati

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke