Ini merupakan pabrik ketiga Sika di Indonesia, dengan rencana kapasitas produksi mencapai 450.000 ton mortar (semen instan) per tahun.
Sementara pabrik pertama berlokasi di Cileungsi, Jawa Barat, dan pabrik kedua di Gresik, Jawa Timur, yang masing-masing memiliki kapasitas produksi 150.000 ton per tahun, dan 100.000 ton per tahun.
Dengan demikian, dalam satu tahun, produksi Sika dari ketiga plant tersebut akan mencapai 700.000 ton per tahun dengan catatan turn over mencapai 80 persen.
"Operasionalisasi pabrik ketiga ini untuk menjawab demand atau permintaan mortar yang terus tumbuh. Terutama untuk skyscrapers atau gedung-gedung pencakar langit dan perumahan," jelas General Manager Sika Indonesia Eddy Sutanto menjawab Kompas.com.
Eddy menambahkan, konsentrasi pabrik ketiga untuk produksi semen instan, karena ceruk pasarnya demikian besar.
Menurut dia, kapasitas produksi pabrik Cibitung ini masuk memenuhi 20 persen kebutuhan Nasional. Ini artinya, kebutuhan Nasional mencapai 2,25 juta ton per tahun.
"Selain itu, ke depan, kebutuhan mortar akan tinggi sekali seiring rencana pemerintah menggenjot pembangunan infrastruktur, mengurangi backlog rumah. Meskipun properti masih flat tapi tahun-tahun mendatang akan bergairah," tutur Eddy.
Ada pun pabrik Sika Cibitung menempati area seluas 30.000 meter persegi dengan nilai investasi mencapai Rp 200 miliar.
Menurut Sika Area Manager South East Asia Gaby El Chaar, pabrik Sika Cibitung ini akan menjadi yang terbesar di Asia Pasifik.
"Pasar Indonesia sangat potensial, menarik, dan makin atraktif, seiring gencarnya pembangunan infrastruktur. Dengan beroperasinya Sika Cibitung, kami percaya diri mencapai target sales 10 miliar dollar AS di seluruh dunia," cetus Gaby.
Realisasi investasi
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratna Dewi, mengungkapkan kehadiran Sika di Cibitung ini menggenapi realisasi investasi asing menjadi Rp 205 triliun per Kuatal III-2019.
Sementara secara keseluruhan, realisasi investasi selama Januari hingga September 2019 mencapai Rp 600,3 triliun dari target Rp 792,3 triliun.
Sika sendiri ke depan akan merealisasikan investasi baru untuk pengembangan pabrik di Gresik dengan nilai 5 juta dollar AS atau setara Rp 70,7 miliar.
Sedangkan untuk belanja modal 2020 Sika Indonesia menyiapkan dana 2,5 juta dollar AS atau ekuivalen Rp 35,5 miliar.
"Itu semua merupakan strategi untuk memenuhi delapan target market kami yaitu concrete, refurbishment, flooring, waterproofing, roofing, sealing and bonding, industry, dan building finishing," terang Eddy.
https://properti.kompas.com/read/2019/10/14/171304621/resmikan-pabrik-ketiga-sika-genjot-produksi-700000-ton-per-tahun