Untuk mencapai target, SMI akan lebih gencar menyalurkan pembiayaan ke pemerintah daerah (pemda). Menyusul prediski bakal terjadinya pergeseran arah pembangunan infrastruktur, yakni dari infrastruktur skala besar ke infrastruktur perkotaan.
"Kami tahu persis infrastruktur perkotaan, katakanlah air minum, sewerage, transportasi perkotaan apakah BRT, MRT, LRT, sampah, itu akan jadi tema utama," kata Edwin saat berbincang dengan awak media, Kamis (10/10/2019).
Menurut dia, pendanaan infrastruktur perkotaan bukanlah hal yang mudah, karena anggaran yang dimiliki Pemda terbatas.
Oleh karena itu, pemda membutuhkan bantuan dari pemerintah pusat melalui Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk merealisasikannya.
Nantinya, ia menambahkan, PT SMI dapat masuk melalui kerja sama yang dibangun oleh badan usaha yang tertarik membangun infrastruktur tersebut.
"Kami akan fokus ke hal-hal yang namanya persiapan proyek, agar APBD dan APBN bisa terlibat. Skemanya juga KPBU. Dipersiapkan secara lebih baik karena lebih kompleks," imbuh Edwin.
Untuk diketahui, hingga September 2019, PT SMI telah menyalurkan pembiayaan dan investasi sebesar Rp 50,5 triliun.
Dari jumlah tersebut Rp 45,9 triliun di antaranya disalurkan untuk mendukung proyek strategis nasional dan proyek prioritas nasional dengan total nilai proyek mencapai Rp 247,2 triliun.
Sedangkan Rp 4,6 triliun sisanya disalurkan kepada pemda melalui fasilitas pembiayaan pembangunan daerah.
https://properti.kompas.com/read/2019/10/13/130000521/strategi-smi-penuhi-target-pertumbuhan-20-persen-tahun-2020