Hal itu menyusul rencana pemerintah yang akan menggenjot pembangunan infrastruktur.
Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad memperkirakan, pertumbuhan pembiayaan dan investasi perseroan akan tetap menyentuh angka ganda.
"RKAP sedang tahap finalisasi sebelum ada persetujuan pemegang saham, sehingga saya tidak akan disclosed dulu. Tapi sekitar 15-20 persen," kata Edwin di sela-sela diskusi dengan awak media di Jakarta, Kamis (10/10/2019).
Hingga kuartal ketiga 2019, SMI telah menyalurkan pembiayaan dan investasi sebesar Rp 50,5 triliun.
Dari jumlah tersebut, pembiayaan yang disalurkan untuk proyek-proyek komersial yang masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), Proyek Prioritas Nasional dan Proyek Strategis Nasional (PSN) mencapai Rp 45,9 triliun.
Sedangkan, Rp 4,6 triliun sisanya disalurkan kepada 11 pemerintah daerah untuk mendukung pembangunan proyek infrastruktur skala kota seperti jalan, pasar, rumah sakit umum daerah, penerangan hingga telekomunikasi.
Edwin menambahkan, SMI tak ingin mematok pertumbuhan pembiayaan terlalu ambisius, untuk menjaga stabilitas ekonomi.
"BUMN Kemenkeu itu dituntut untuk bisa counter cyclical. Jadi, pada saat ekonomi lesu, kita harus bisa menjadi instrumen untuk mengembalikan kepercayaan, karena itu kita harus tetap hati-hati," pungkas Edwin.
https://properti.kompas.com/read/2019/10/11/101341121/tahun-depan-smi-bidik-pertumbuhan-pembiayaan-infrastruktur-20-persen