Saat ini, perkembangannya sudah dalam tahap pembangunan hunian tetap. Dari target 1.000 hunian tetap, sebanyak 300 unit telah selesai konstruksinya.
Untuk keperluan tersebut, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) telah menyiapkan tanah melalui skema pengadaan tanah.
Kantor Wilayah BPN Provinsi Sulawesi Tengah mengalokasikan tanah seluas 591,6 hektar di empat lokasi yakni, Kelurahan Tondo di Kota Palu seluas 150 hektar, Kelurahan Talise di Kota Palu 38,6 hektar, Kelurahan Duyu di Kota Palu 41 hektar, serta Desa Pombewe, Olobuju di Kabupaten Sigi 362 hektar.
Dalam kunjungan kerjanya di Kota Palu, Menteri ATR/Kepala BPN Sofyan A Djalil langsung meninjau progres pembangunan hunian tetap untuk korban gempa bumi di Kelurahan Tondo.
“Alhamdulillah setelah 2 kali saya datang pembangunannya cepat sekali, dari target 1.000 rumah sudah jadi kurang 300 rumah berdiri dalam waktu singkat,” ujar Sofyan dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Selasa (8/10/2019).
Menurut Sofyan, pembangunan hunian tetap ini melibatkan beberapa pihak, termasuk Yayasan Buddha Tzu Chi.
“Kita bisa lihat bangunan yang dibuat oleh Buddha Tzu Chi ini bagus sekali, cukup nyaman untuk dihuni. Saya mengucapkan terima kasih,” sebut Sofyan.
Dia menambahkan, hunian tetap ini dilengkapi dengan fasilitas pendukung untuk para penghuni, seperti sekolah dan rumah ibadah.
Pembangunan hunian tetap ini ditargetkan rampung pada tahun 2020.
Setelah meninjau lokasi di Kelurahan Tondo, Sofyan melanjutkan kunjungan kerjanya bersama Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola.
Rombongan meninjau Kelurahan Talise dan Kelurahan Duyu serta Rumah Sakit Umum Daerah Undata sebagai fasilitas umum di Kota Palu.
https://properti.kompas.com/read/2019/10/08/133139921/hunian-tetap-korban-gempa-palu-terbangun-300-unit