Satu di antaranya yaitu kawasan ibu kota negara (IKN) baru yang berada di Kabupaten Kutai Kartanegara dan Penajam Passer Utara di Kalimantan Timur.
Sedangkan lima lainnya yaitu Palembang, Banjarmasin, Makassar, Manado, dan Denpasar.
Menurut Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, pengembangan kota-kota tersebut dalam rangka pemerataan pembangunan dan peningkatan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
“Dengan adanya pengembangan kota metropolitan diharapkan dapat menjadi tumpuan pertumbuhan ekonomi dan berkontribusi lebih besar pada peningkatan PDB Nasional,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulis, Senin (7/10/2019).
Berdasarkan kajian Bappenas, Basuki menjelaskan, setiap pertumbuhan satu persen penduduk perkotaan akan meningkatkan 1,4 persen PDB per kapita.
Jumlah tersebut masih terbilang minim bila dibandingkan China dengan 1 persen pertumbuhan penduduk berkontribusi minimal 3 persen PDB per kapita maupun di Asia Timur dan Pasifik yang mencapai 2,7 persen.
"Artinya Indonesia belum cukup efisien dan produktif dibanding negara-negara tetangga," kata Basuki.
Dia menambahkan, pembangunan kota-kota di luar Pulau Jawa juga untuk melanjutkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, yang telah membangun fondasi pembangunan l lebih tangguh, lebih produktif, dan merata.
Pondasi bagi pembangunan Indonesia-sentris, bukan Jawa-sentris, salah satunya dalam percepatan pembangunan infrastruktur di berbagai wilayah di Indonesia.
Basuki menuturkan, diperlukan pengelolaan urbaninsasi yang optimal agar investasi yang masuk lebih atraktif.
Upaya tersebut sekaligus untuk mendukung langkah pemerintah yang kini tengah mengevaluasi dan merelaksasi seluruh aturan yang menghambat investasi dengan omnibus law.
Adapun pengelolaan urbanisasi yang optimal harus memperhatikan tiga aspek.
"Melalui planning, regulasi, dan finance yang baik, urbanisasi bukan lagi beban, tetapi menjadi engine of growth," ujarnya.
Lebih jauh, perkembangan kota dan urbanisasi telah mengubah perilaku dan perekonomian masyarakat setempat.
Sebagai contoh, pembangunan Tol Trans Jawa telah mengubah pola perilaku masyarakat. Kawasan industri baru bermunculan mulai dari Subang, Kendal, Ngawi hingga Pasuruan.
"Informasi dari Asian Development Bank (ADB) menunjukkan foto satelit Pulau Jawa di malam hari yang terangnya mengikuti pola jalan tol. Kawasan sepanjang koridor tol Trans Jawa sudah menjadi engine of growth-nya Pulau Jawa," pungkasnya.
https://properti.kompas.com/read/2019/10/07/144341821/6-kota-ini-bakal-disulap-jadi-metropolitan