Bila tujuannya demikian, maka IKN baru tak akan dapat berkembang dengan baik, dan maksimal.
"Kalau hanya memindahkan pemerintahan, ngapain ke sana? Maka tujuannya memeratakan pembangunan," kata Basuki di kantornya, Jumat (4/10/2019).
IKN baru, sebut dia, harus dirancang untuk dapat menjadi percontohan bagi perkembangan kota-kota lain di seluruh wilayah Indonesia.
Karena itu, salah satu aspek penting dalam perencanaannya yakni menghadirkan konsep kota cerdas berkelanjutan yang dapat memberikan segala kemudahan bagi siapa saja yang tinggal di dalamnya.
"Ke depan itu untuk apa? Kita ingin kota ini beyond Indonesia. Karena kita ingin menarik world class tallent, the top tallent, apakah nasional atau internasional, itu dia mau tinggal di situ," imbuhnya.
World class talent ini, menurut Basuki, sudah tidak lagi membicarakan besaran penghasilan atau gaji, dan tidak lagi membicarakan tentang apresiasi perusahaan.
Mereka justru mencari tempat tinggal di kota yang mampu memenuhi segala macam kebutuhan istri, anak, dan keluarganya.
"IKN harus livable, kota yang benar-benar layak huni. Saya ingin IKN baru ini seperti Singapura. world class talent bekerja Senin sampai Jumat di Jakarta, tapi Sabtu-Minggu mereka berkumpul dengan keluarga di Singapura. Mengapa kita tidak bisa seperti itu," ungkap Basuki mencontohkan.
Oleh sebab itu, ada sejumlah aspek yang mereka pertimbangkan, mulai dari ketersediaan sarana transportasi yang nyaman, fasilitas kesehatan yang lengkap, hingga fasilitas pendidikan yang terbaik.
"Nah ini kita ke depan jadi smart metropolist city walaupun itu di tengah hutan. Jadi, walaupun itu forest city tapi konsepnya juga memindahkan kota ini ke sana, (selain itu) kita juga memindahkan kehidupan ibu kota ini," tuntas dia.
https://properti.kompas.com/read/2019/10/06/144611521/ibu-kota-baru-harus-bisa-jadi-pilihan-world-class-talent