Bahkan, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memastikan pekerjaan porsi APBD Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur pada proyek Jembatan Pulau Balang, akan diambil alih.
Karena hingga saat ini jalan akses Balikpapan sepanjang 20 kilometer sama sekali belum dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Padahal, penyelesaian konstruksi jembatan di atas laut ini ditargetkan pada 2020 dan beroperasi penuh pada Februari 2021.
"Jembatan Pulau Balang masih ada kendala di Pemprov. Kemarin itu lambat, kalau kita percepat percuma juga karena mereka belum siap, dan gak akan ada yang lewat. Kita terus berkomunikasi dengan Pemprov," tutur Basuki kepada Kompas.com, Rabu (2/10/2019).
Langkah pengambilalihan terpaksa dilakukan jika perkembangan proyek masih sangat lambat. Hal ini mengingat program pemindahan Ibu kota baru sudah memasuki tahap sayembara.
Berikut hasil bidikan Kompas.com, saat meninjau proyek ini secara eksklusif pada Kamis (3/10/2019).
1. Tipe Cable Stayed dengan dua pilon
Bentang utama sepanjang 804 meter, dan jembatan pendekat 167 meter.
Adapun jalan akses sepanjang 1.969 meter menuju Pulau Balang dikerjakan oleh Kementerian PUPR dengan biaya pembangunan Rp 1,33 triliun.
2. Kolaborasi pusat dan daerah
Jembatan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
Tiga pihak yang terlibat adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara.
3. Konstruksi fisik 69,3 persen
4. Pengecoran akan dilakukan di Pilon II
5. Jembatan pendekat 167 meter
7. Jalan akses menuju ibu kota negara (IKN) baru Kabupaten Penajam Paser Utara sepanjang 2 kilometer
Jika kelak beroperasi penuh pada Februari 2021, waktu tempuh perjalanan dari Balikpapan menuju IKN baru hanya 1 jam dari sebelumnya lima jam melalui jalan darat.
https://properti.kompas.com/read/2019/10/03/214752821/eksklusif-progres-jembatan-cable-stayed-di-ibu-kota-baru