Kelak, kedua fungsi tersebut akan dipisahkan untuk memberikan kenyamanan bagi turis yang hendak berlibur.
Kepala Badang Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Hadi Sucahyono menjelaskan, saat ini kajian terkait pemisahan tersebut masih dipelajari Kementerian Perhubungan.
"Presiden minta pelabuhan dipisahkan dermaganya. Nanti dibangun khusus pelabuhan kargo," kata Hadi di Labuan Bajo, Jumat (27/9/2019).
Ada dua opsi yang saat ini tengah dikaji, yaitu kawasan Bari di wilayah utara dan Nangan Bido di wilayah selatan.
Tugas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) nantinya adalah membangun akses menuju pelabuhan tersebut.
Hadi mengungkapkan, masing-masing wilayah memiliki kelebihan dan kekurangannya. Untuk wilayah Bari, memiliki kedalaman yang cukup untuk kapal kargo bersandar, namun lokasinya cukup jauh dibandingkan pelabuhan saat ini.
Sementara untuk Nanga Bido, lokasinya cukup dekat namun kedalamannya kurang.
Ia menambahkan, setelah pemindahan pelabuhan kargo dilakukan, pelabuhan khusus wisatawan akan dikembangkan menjadi sebuah kawasan obyek wisata bahari.
Misalnya, dengan menata kawasan untuk memberikan ruang yang lebih luas bagi kendaraan antar jemput wisatawan.
"Juga dibuat plaza sampai ke Bukit Pramuka. Sehingga turis bisa jalan kaki, olahraga dan segala macam," imbuh Hadi.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/28/090000821/dua-opsi-pelabuhan-kargo-pengganti-labuan-bajo