Prosesi pembukaan diselenggarakan melalui live streaming dari masing-masing kota yang dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil, di JCC Jakarta, Rabu (25/9/2019).
IIPEX 2019 merupakan hasil kerja sama Realestat Indonesia (REI) bersama Dyandra Promosindo dan Rumah.com yang diselenggarakan sejak 21 September hingga 29 September 2019.
“Melalui pameran ini, investor dan pebisnis properti harus optimistis bahwa ekonomi Indonesia akan lebih baik ke depannya serta mampu mengatasi berbagai kendala baik skala internasional maupun domestik,” kata Sofyan.
Kementerian ATR/BPN sendiri turut berpartisipasi dalam IIPEX 2019 dengan menghadirkan booth, bersama Bank Tabungan Negara (BTN), yang menawarkan berbagai layanan pertanahan dari kantor pertanahan se-DKI Jakarta.
Mulai dari perubahan hak atas tanah, pengecekan sertifikat, pengecekan zona nilai tanah, serta sosialiasi mengenai Hak Tanggungan elektronik atau sistem HT-el.
Sistem HT-el merupakan serangkaian proses pelayanan hak tanggungan dalam rangka pemeliharaan data pendaftaran tanah yang dilaksanakan melalui sistem elektronik yang terintegrasi.
Jenis layanan dalam Sistem HT-el meliputi pendaftaran hak tanggungan, peralihan hak tanggungan, perubahan nama kreditor, dan penghapusan (roya) hak tanggungan.
Adanya sistem HT-el akan mempersingkat waktu penyelesaian pembuatan sertifikat Hak Tanggungan, dari sebelumnya 3 sampai 6 bulan menjadi hanya 7 hari.
Dalam pelaksanaan sistem ini, Kementerian ATR/BPN menunjuk BTN sebagai bank mitra.
Sementara itu Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin menyampaikan optimismenya bahwa penyelenggaraan pameran ini akan mampu mendorong kinerja pasar perumahan, baik dari sisi supply maupun demand.
Pameran ini juga sekaligus memberikan informasi, edukasi, dan alternatif pilihan kepada masyarakat Indonesia khusunya kaum milenial dalam mencari dan memilih hunian.
"Semoga pameran IIPEX 2019 juga mampu menggugah para investor untuk
beramai-ramai menanamkan investasi di Indonesia,” kata Syarif.
Tercatat lebih dari 200 pengembang dengan 1.000 proyek properti berpartisipasi dalam pameran, dengan pilihan harga bervariatif mulai dari rumah subsidi Rp 100 jutaan hingga hunian mewah Rp 5 miliaran.
Dari penyelenggaraan pameran di empat kota secara bersamaan, Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), Soelaeman Soemawinata mengaku optimistis ajang ini mampu membekukan total nilai transaksi mencapai Rp 1 triliun.
Paling tinggi transaksinya kami prediksi dari pameran di Jakarta senilai Rp 830 miliar, selanjutnya di Surabaya sebagai kota bisnis terbesar setelah ibu kota minimal Rp 70 miliar.
"Untuk dua kota lainnya yakni Bali dan Medan masing-masing minimal Rp 50 miliar,” jelasnya.
Antusiasme yang ditunjukkan ratusan pengembang dalam keikutsertaan di ajang IIPEX 2019, menurut Country Manager Rumah.com, Marine Novita, merupakan refleksi dari positifnya tren di sektor properti pada kuartal dua tahun ini.
Merujuk laporan Rumah.com Property Index Kuartal II-2019, tren harga properti residensial menunjukkan kenaikan baik secara kuartalan maupun tahunan.
Index menunjukkan harga properti pada Kuartal II-2019 berada pada titik 112,0 atau naik 2,17 persen secara kuartalan.
"Kenaikan ini lebih baik jika dibandingkan dengan kenaikan pada kuartal sebelumnya yang hanya 0,8 persen,” sebut Marine.
Di lain sisi, Pemerintah merespon pasar dengan beberapa kebijakan mengurangi beban masyarakat. Salah satunya, Bank Indonesia (BI) kembali memangkas suku bunga acuan menjadi 5,50 persen persen, sebelumnya berada di angka 5,75 persen per 18 Juli 2019.
Menurunnya BI 7-Day Reverse Repo Rate, diyakini akan menjadi daya tarik di mata masyarakat khususnya bagi segmen menengah bawah yang memanfaatkan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari perbankan sebagai sarana dalam menjangkau rumah idaman.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/25/154607421/ada-rumah-rp-100-jutaan-di-pameran-iipex-2019