Konstruksi tol sepanjang 36,4 kilometer tersebut saat ini telah mencapai 96,5 persen dan ditargetkan dapat beroperasi pada November 2019.
"Jika pekerjaan konstruksi sudah selesai, maka pekerjaan yang mengganggu perjalanan pun sudah tidak ada. Jadi asumsi kami paling tidak 30 menit sampai dengan 1 jam bisa lebih cepat," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan tertulis, Minggu (22/9/2019).
Budi yang meninjau proyek tol layang terpanjang di Indonesia itu meminta PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) menyiapkan strategi agar distribusi pengguna tol merata.
Hal lain yang digarisbawahi yakni terkait keamanan pengguna jalan. Pasalnya, ketinggian tol ini mencapai enam meter di atas tol eksisting.
Ia pun meminta JJC menyiapkan segala skenario guna mengantisipasi segala potensi kondisi darurat yang mungkin terjadi di kemudian hari.
"Jalan tol ini sepanjang 36 kilometer tidak ada rest area, walaupun memang sudah disiapkan beberapa mitigasi risiko yang sudah disiapkan oleh operator jalan tol," ujarnya.
Untuk diketahui, saat ini pekerjaan yang tersisa hanyalah pekerjaan minor seperti pengaspalan, pemasangan rambu dan marka jalan, hingga pembangunan gardu tol.
Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR pun telah menjadwalkan uji beban untuk mengetahui tingkat kekuatan jalan berbayar ini, Senin (23/9/2019).
https://properti.kompas.com/read/2019/09/23/095538121/ke-bandung-lewat-tol-layang-jakarta-cikampek-1-jam-lebih-cepat