Investor tersebut, terutama berasal dari China yang menyatakan ketertarikannya, dengan pertimbangan KEK Tanjung Lesung sangat potensial dikembangkan.
"Selain China, investor lainnya berasal dari Jepang, dan Australia," ungkap Poernomo, saat forum bisnis "Tanjung Lesung Tourism Business Forum" dengan tema "Opportunities at Sunset of Java" di Menara Batavia Jakarta, Kamis (19/9/2019).
Mereka, tambah Poernomo, akan bergabung bersama para investor lain yang sudah masuk dan mengembangkan pariwisata di KEK Tanjung Lesung.
Guna semakin menarik minat lebih banyak lagi investor, BWJ yang merupakan anak usaha PT Jababeka Tbk sekaligus pengelola KEK Tanjung Lesung akan menggelar event tahunan.
Antara lain, Festival Tanjung Lesung pada 27-29 September 2019. Festival Tanjung Lesung merupakan kolaborasi BWJ, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten serta Kementerian Pariwisata.
Porenomo mengajak calon investor dan wisatawan melihat langsung progres pengembangan menuju dan di dalam kawasan KEK Tanjung Lesung.
BWJ menjadikan sport tourism sebagai program andalan dengan diadakannya kejuaraan Rhino X Triathlon selama tiga tahun berturut-turut.
Tahun ini, perhelatan Rhino X Triathlon akan digelar pada 28-29 September 2019 yang akan diikuti para peserta lokal dan internasional.
"Dari awal tahun pelaksanaannya, Rhino X Triathlon menjadi peluang baru bagi para investor dari dalam dan luar negeri untuk mulai berinvestasi di KEK Tanjung Lesung yang juga dikenal dengan kawasan 10 Bali Baru, dan menjadi kawasan pariwisata yang paling terintegrasi dengan baik," jelas Poernomo.
Kepala Bagian Pengendalian Pembangunan dan Pengelolaan Sekretariat Dewan Nasional KEK Bambang Wijanarko memastikan kenyamanan dan keamanan berinvestasi di Kabupaten Pandeglang khususnya di KEK Tanjung Lesung.
Terlebih, akan dibangun kemudahan akses infrastruktur dari dan menuju KEK Tanjung Lesung yang saat ini menjadi fokus pemerintah pusat maupun daerah.
"Tol Serang-Panimbang menjadi bukti konkret usaha pemerintah untuk menarik investasi di Pandeglang," imbuh Bambang.
Dia optimistis, pengembangan akses infrastruktur yang baik dapat menarik investor untuk menanamkan modalnya di KEK Tanjung Lesung.
Untuk diketahui, KEK Tanjung Lesung berlokasi di ujung paling barat Pulau Jawa, yaitu tepatnya di Kabupaten Pandeglang, Banten, kawasan ini merupakan KEK Pariwisata pertama yang telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2015.
KEK Tanjung Lesung menempati area seluas 1.500 hektar dengan potensi pariwisata yang beragam, antara lain keindahan alam pantai, keragaman flora dan fauna serta kekayaan budaya yang eksotis.
KEK Tanjung Lesung juga dekat dengan atraksi wisata Banten lainnya seperti Keraton Kesultanan Banten, Budaya Baduy dan Debus, Taman Nasional Ujung Kulon, Gunung Krakatau serta wisata bahari mengelilingi pulau pulau kecil yang masih alami di sekitar Ujung Kulon.
Saat ini pula Pemkab Pandeglang yang didukung Pemprov Banten, Kementerian Pariwisata serta para pakar Geologi telah membentuk Badan Pengelola GeoPark.
Badan ini merupakan bagian dari program GeoPark Ujung Kulon untuk mengeksplorasi potensi Geo & Bio Diversity & Culture Heritage guna menunjang keunggulan Atraksi Alam & Budaya Kab Pandeglang.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/19/125137421/investor-china-tertarik-kembangkan-kek-tanjung-lesung