Hal ini karena trase yang telah disepakati antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah berdekatan dengan lokasi Gunung Merapi.
"Informasi terakhir tol yang akan dibangun itu mendekati Gunung Merapi. Padahal kita tahu Merapi itu gunung api aktif," kata Direktur Eksekutif Walhi Yogyakarta Halik Sandera menjawab Kompas.com, Selasa (17/9/2019).
Menurut dia, ancaman erupsi Gunung Merapi akan selalu menghantui saat proses pembangunan dan ketika kelak jalan berbayar itu beroperasi.
"Artinya kemudian ini memberikan beban di sekitar Merapi. Kerentanan masyarakat yang ke depan akan menggunakan jalan tol tersebut karena ada ancaman erupsi Gunung Merapi yang ada di Yogyakarta," ucap Walhi.
Tol Solo-Yogyakarta akan terbentang sepanjang 91,93 kilometer hingga Bandara Internasional New Yogyakarta (NYIA) di Kulonprogo.
Jalan tol yang pembangunannya diinisiasi konsorsium PT Adhi Karya (Persero) Tbk, Gama Group dan PT Daya Mulia Turangga ini, diperkirakan menelan investasi Rp 22,54 triliun.
Rencana lelang jalan tol ini dilaksanakan dalam waktu dekat, setelah Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyetujui trase yang diajukan pemerintah pusat.
Adapun trase yang direncanakan melewati Solo-Prambanan. Kemudian menuju Selokan Mataram ke arah barat hingga NYIA.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/17/151006321/waspada-erupsi-gunung-merapi-ancam-tol-solo-yogyakarta