Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tol Purbaleunyi Kembali Normal Pasca Evakuasi Korban Kecelakaan

Kecelakaan lalu lintas yang terjadi pada pukul 14.30 WIB ini dipicu dua kendaraan besar dengan jenis Hino Tractor Head (B 9265 UEJ) dan Isuzu Wings Box (B 9331 UIW).

Salah satu kendaraan besar terbakar di Km 91+600 dan kendaraan besar lainnya sempat melintang serta menutup jalur di Km 92+300, serta melibatkan 3 kendaraan Golongan I.

GM PT Jasa Marga (Persero) Tbk Cabang Purbaleunyi Dwi Winarsa mengatakan, Tim Jasa Marga Cabang Purbaleunyi selaku pengelola Jalan Tol Purbaleunyi bersama dengan Patroli Jalan Raya (PJR) Kepolisian dan Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Purwakarta melakukan pemadaman, evakuasi korban dan evakuasi kendaraan.

"Korban luka dari kejadian ini sejumlah 2 orang dan sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Thamrin, Purwakarta," kata Dwi dalam keterangan tertulis.

Dia melanjutkan, pada pukul 15.10 WIB, trailer yang menutup jalur dapat dipindahkan ke bahu jalan.

Saat ini di lokasi jalan tol tersebut, dua lajur beroperasi normal dan kepadatan terkendali dengan panjang antrean sekitar 1-2 kilometer.

Dalam catatan Kompas.com, kecelakaan ini merupakan kali kedua di ruas tol yang sama pada bulan September 2019, setelah yang pertama terjadi pada Senin (2/9/2019).

Komite Nasional Keselamatan Transportasi ( KNKT) terus menyelidiki penyebab kecelakaan yang terjadi di Ruas Cipularang KM 92 Cipularang, Purwakarta, tersebut.

Insiden ini juga dipicu oleh dua unit truk yang terguling hingga akhirnya terjadi tabrakan beruntun yang merenggut korban jiwa.

"Kita sudah periksa truknya, ternyata sistem remnya bekerja dengan baik tidak ada kebocoran. Kenapa remnya kok bisa blong? Itu kita lagi selidiki," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono di Jakarta, Jumat (6/9/2019).

Soerjanto menjelaskan, untuk dapat mengetahui rem truk tersebut blong atau tidak akan dilakukan uji mendalam dengan menggunakan metode energi.

KNKT akan menganalisis muatan serta kekuatan rem truk ketika melintasi Tol Purbaleunyi.

"Kita akan lihat pengaruh overload, yang diangkut itu 37 ton muatannya harusnya 12 ton. Overload-nya sekitar 25 ton, saya yakin overload segitu banyak berpengaruh dengan kemampuan rem dari truk itu," tuturnya.

Menurut Soerjanto, muatan yang berlebihan pada truk berpengaruh pada kekutan rem ketika menahan beban dan ketika hendak berhenti.

https://properti.kompas.com/read/2019/09/10/190356921/tol-purbaleunyi-kembali-normal-pasca-evakuasi-korban-kecelakaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke