Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR Syarif Burhanuddin menuturkan, ribuan kilometer jalan berbayar baru bakal dibangun hingga akhir periode kedua yang jatuh pada 2024.
"Rencana Strategis (renstra) yang baru ini kami targetkan juga tidak jauh berbeda, misalnya Bina Marga sampai 2024," kata Syarif di kantornya, Selasa (10/9/2019).
Dalam Renstra 2014-2019 yang disusun Kementerian PUPR, target pembangunan jalan tol mencapai 1.000 kilometer.
Belakangan, target tersebut direvisi karena terlalu pendek, padahal pemerintah dapat merealisasikan lebih tinggi dari rencana semula.
"Jalan tol lima tahun yang lalu kan targetnya 1.000 kilometer, sekarang jadi 1.500 kilometer walaupun dalam perjalanannya, bisa mencapai 1.800 kilometer. Jadi target ini bisa saja dilampaui, bisa saja mungkin tidak tercapai akibat dari sisi non teknis," ungkap Syarif.
Tak hanya jalan tol, Syarif menambahkan, rencana pembangunan ibu kota baru juga turut menjadi tantangan yang dihadapi pemerintah terutama dalam hal pembiayaan.
Sebab, perkiraan anggaran pembangunan infrastruktur di Kementerian PUPR dalam lima tahun ke depan hampir sama besar dengan kebutuhan anggaran pembangunan ibu kota baru senilai Rp 466 triliun.
Untuk diketahui, setiap tahun Kementerian PUPR memperoleh anggaran sekitar Rp 110 triliun. Namun, anggaran tersebut tak hanya untuk pembangunan jalan tol, tetapi juga infrastruktur dasar lain yang dibutuhkan masyarakat untuk menunjang kesejahteraan.
"Dua-duanya ini (infrastruktur dan pembangunan ibu kota baru) menjadi hal yang penting dalam proses pembangunan lima tahun ke depan," tuntas Syarif.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/10/164611821/1500-kilometer-tol-ditargetkan-beroperasi-hingga-akhir-jabatan-jokowi