Hal ini menyusul beban pinjaman pascasejumlah ruas Tol Trans Sumatera beroperasi.
Tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan laba bersih sekitar 15 persen menjadi Rp 2,4 triliun dibandingkan tahun lalu.
Capaian tersebut tidak ada apa-apanya bila dibandingkan tahun lalu yang mampu melampaui 110 persen dibandingkan 2017 senilai Rp 2,2 triliun.
"Kalau tahun lalu masih dikapitalisasi, sekarang kami sudah terbebai. Tetap naik, tapi hanya 15-20 persen dari tahun lalu," ucap Bintang di Jakarta, Kamis (5/9/2019).
Tahun ini, Hutama Karya memiliki kewajiban untuk membayar beban bunga Rp 1,7 triliun. Pembayaran ini secara langsung akan mengurangi perolehan pendapatan perseroan.
Hingga paruh pertama tahun ini, Hutama Karya telah mencetak laba bersih senilai Rp 1,1 triliun atau sekitar 50,17 persen dari total laba yang ditargetkan. Sedangkan untuk pendapatan yang diperoleh telah menembus Rp 8,1 triliun.
Sejauh ini, perseroan telah mengoperasikan 470 kilometer ruas Tol Trans Sumatera atau 17 persen dari total 2.765 kilometer yang akan dibangun dari Banda Aceh hingga Bakauheni.
Ruas yang telah beroperasi di antaranya Medan-Binjai, Palembang-Indralaya, dan Bakauheni-Terbanggi Besar.
Sedangkan dalam waktu dekat yang akan beroperasi adalah ruas Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung dan Pekanbaru-Dumai.
Sementara itu, kontrak baru yang tercatat sebesar Rp 13,25 triliun atau 104,49 persen dari target perolehan kontrak baru yang ditetapkan hingga semester I-2019.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/06/101309821/mulai-bayar-utang-hutama-karya-patok-pertumbuhan-laba-moderat