Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Junaidi Abdullah mengatakan, pemerintah perlu menentukan terlebih dahulu peruntukkan lahan tersebut.
Menurut dia, bila nantinya digunakan sebagai kawasan hunian, tentunya hal itu cukup baik untuk mendukung masyarakat yang kelak akan migrasi ke sana.
"Kalau untuk support, memfasilitasi berdirinya rumah susun, itu bagus. Artinya pemindahan ibu kota juga sekaligus memindahkan infrastruktur lainnya," kata Junaidi kepada Kompas.com, Rabu (4/9/2019).
Apersi, sebut dia, tertarik untuk membeli lahan yang hendak ditawarkan. Asalkan, harganya tidak terlalu mahal.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap pemerintah dapat menjual lahan tersebut dengan harga Rp 2 juta per meter persegi.
Menurut Junaidi, harga tersebut masih cukup mahal bila lahan yang dijual diperuntukkan bagi pembangunan rumah kalangan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
"Tapi, kalau itu untuk rumah susun, saya rasa itu masih bisa," ungkapnya.
https://properti.kompas.com/read/2019/09/04/104305021/lahan-calon-ibu-kota-akan-dijual-apersi-harus-jelas-peruntukannya